Gubernur Ganjar Minta Penghapusan Guru Honorer Dilakukan Secara Bertahap

SetyoNt - Sabtu, 30 Juli 2022 17:25 WIB
Gubernur Ganjar Minta Penghapusan Guru Honorer Dilakukan Secara Bertahap. (Jatengaja.com/dok. Humas Pemprov Jateng)

Semarang, Jatengaja.com - Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo meminta penghapusan guru honorer harus dilakukan secara bertahap dengan mempertimbangkan persebaran tenaga pendidik.

Karena kebutuhan tenaga pendidik masih cukup tinggi sedangkan persebesaran guru belum merata di setiap daerah.

Permintaan Ganjar ini disampaikan usai membuka Kongres ke-3 Persatuan Guru Seluruh Indonesia (PGSI) di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Semarang, Sabtu 30 Juli 2022.

“Penghapusan guru honorer, saya kira musti ada tahapannya ya. Jangan langsung dihapus, karena tenaganya kurang akan menyulitkan. Apalagi kalau kita bicara guru, kurangnya masih banyak, termasuk persebarannya,” katanya.

Ganjar menyarankan ada dua cara yang bisa dilakukan terkait penghapusan guru honorer. Pertama, pengurangan secara pelan-pelan dan bertahap. Kedua, mendorong penggunaan teknologi untuk menggantikan.

Selain itu juga diperhartikan persebaran tenaga pendidik saat ini masih kurang merata. Masih ada daerah yang kekurangan guru.

“Sehingga penghapusan guru honorer juga harus mempertimbangkan hal itu,” ujarnya.

Kepada peserta Kongres PGSI, Ganjar meminta para guru swasta memiliki program untuk mengantisipasi perkembangan zaman, khususnya mengenai transfer of knowledge dan transfer of value.

Rata-rata para guru sebenarnya sudah memahami tantangan itu. Namun, dalam praktiknya terutama guru honorer, masih dihadapkan dengan beberapa masalah, di antaranya terkait kesejahteraan guru honorer di sekolah swasta.

Oleh karenanya, Ganjar mendorong yayasan yang menaungi sekolah swasta untuk lebih memperhatikan kesejahteraan tenaga pendidiknya.

“Yayasan diminta untuk lebih perhatian, khususnya dalam manajerial dan kesejahteraannya. Ini menurut saya menjadi penting dan itu bida disubsidi silang sebenarnya,” ujarnya.

Sekolah swasta, imbuh Ganjar juga harus menyiapkan alternatif dalam menghadapi tantangan zaman yang terus berubah. Baik kurikulum, metode, maupun sumber daya harus dikelola sesuai perkembangan zaman. Sebab akan bermanfaat untuk kesiapan pelajar ketika sudah lulus dari sekolah.

“Mereka lulus kemudian lanjut ke perguruan tinggi atau bekerja. Itu musti disiapkan dengan baik. Saya senang dari PGSI membawa semangat kemanusiaan, persatuan Indonesia, semangat kebangsaan. Nilai-nilai ini perlu ditanamkan kepada anak sejak dini,” ujarnya.

Editor: SetyoNt

RELATED NEWS