Tegal, Jatengaja.com - Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo melarang sekolah negeri menahan ijazah lulusan siswa dengan alasan apapun.

“Kalau ada sekolah yang negeri atau swasta menahan ijazah suruh kirim ke kami, nanti kami urus,” katanya saat menghadiri Pekan Olahraga dan Seni Ikatan Penyuluh Keluarga Berencana (IPeKB) Jateng di GOR Tri Sanja, Slawi, Kabupaten Tegal, Rabu (26/7/2023).

Ganjar mengatakan, sekolah negeri dipastikan tidak ada yang melakukan penahanan ijazah lulusan. Jika masih ditemukan, Ganjar memastikan akan diurus dan beres tidak lebih dari dua hari.

• Selama Operasi Patuh Candi 2023, di Jateng 30 Orang Tewas Akibat Lakalantas
• Ironis, Orang Asing di Jepang Lebih Banyak Dibandingkan Warga Lokal
• Kereta Cepat Jakarta - Surabaya Dihapus dari Proyek Strategis Nasional
• Kabar Baik bagi Warga Jateng, Lion Air Layani Penerbangan Langsung Semarang ke Arab Saudi
• Komitmen Telkom Terapkan Net Zero Emission

Politikus dari PDIP itu juga mengatakan tidak ada istilah tunggakan pembayaran pada sekolah yang dikelola pemerintah.

“Kalau di negeri kita pastikan kalau tertahan besok pagi keluar. Kalau ada alasan tunggakan, maka kita selesaikan karena di negeri tunggakan tidak berlaku,” tandasnya.

Bukan hanya di sekolah negeri, Gubernur Jawa Tengah dua periode itu juga akan melakukan negosiasi jika penahanan ijazah dilakukan pihak sekolah swasta.

"Kalau swasta kita musti negosiasi sama sekolahannya dulu. Kalau di swasta harus bicara dengan sekolah dan yayasan,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Ganjar juga berkomitmen menutup kesempatan prilaku pungutan liar (pungli) di sekolah. Keseriusan tersebut dibuktikan dengan ketegasannya dalam mengambil sikap saat menemukan sekolah yang melakukan pungli.

“Pasti kita klarifikasi dan verifikasi bener atau tidak. kalau bener melakukan pungli kami beri sanksi,” tegasnya. (-)