Forum Anak Kota Semarang Diharapkan Bisa Ajak Milenial Berkegiatan Positif

SetyoNt - Senin, 06 Februari 2023 17:30 WIB
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Ulfi Imran Basuki (kiri) melantik pengurus Forum Anak Kota Semarang (Jatengaja.com/dok.semarangkota.go.id)

Semarang, Jatengaja.com - Forum Anak Kota Semarang diharapkan bisa mengajak milenial untuk memiliki kegiatan yang positif agar tidak terjerumus dalam pergaulan bebas.

Harapan ini disampaikan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Ulfi Imran Basuki usai melantik kepengurusan Forum Anak Kota Semarang periode 2022-2024.

“Anak-anak sangat mudah terpengaruh dengan lingkungan dan kawan bermain. Kami berharap pengurus Forum Anak Kota Semarang aktif bisa mengajak teman-temannya berkegiatan positif,” katanya dilansir dari semarangkota.go.id, Senin (6/2).

Adanya Forum Anak Kota Semarang, lanjut Ulfi juga bisa mencetak generasi emas dengan bisa menggelar berbagai kegiatan positif.

Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang pada tahun 2023 akan memfasilitasi dan mewadahi aspirasi anak melalui kongres forum anak. Dalam kongres forum anak akan merumuskan ide yang bisa menjadi sebuah program kegiatan.

"Usulan program murni dari anak-anak bukan usulan orang tua untuk melindungi anak. Anak-anak rembugan, keinginan mereka apa dituangkan jadi usulan rumusan untuk dilaksanakan kepala daerah,” ujarnya.

Anak-anak diminta untuk bisa mengusulkan program yang kreatif dan inovatif. Selain kongres, nantinya DPPPA juga akan menggelar kegiatan dalam rangka Hari Anak Nasional dengan melakukan kegiatan positif bagi anak-anak.

"Ada juga kegiatan dalam rangka Hari Anak Nasional, rencananya acara itu akan digabung dalam satu event besar," jelasnya.

Sementara, Ketua Forum Anak Kota Semarang, Dandi Resando menyatakan telah mulai melakukan koordinasi dengan banyak dinas terkait untuk menggagas kegiatan yang positif bagi anak-anak.

“Kami mulai melakukan sounding ke beberapa instansi dan Dinas Pendidikan. Kami ada rencana masuk ke ranah radio, dan membuat short movie," tutur Dandi.

Dalam pembuatan film edukasi nantinya akan mengusung konten edukatif seperti bahaya bullying, bahaya tawuran, dan lain sebagainya.

"Jangan sampai pelajar menggunakan atau membawa senjata tajam ke sekolah. Tawuran itu berdampak buruk, tidak hanya untuk diri sendiri saja tapi pengguna jalan, korban, sekolah juga kena dampaknya," ungkapnya.

Lebih lanjut, Dandi juga berencana akan memanfaatkan teknologi untuk membuat konten positif dan poster-poster seperti bahaya tawuran, pernikahan anak, pergaulan bebas dan sebagainya.

"Generasi muda saat ini sangat familiar dengan teknologi khususnya media sosial makanya kami coba wadahi keinginan dan ingatkan mereka lewat teknologi,” katanya. (-)

Editor: SetyoNt
Tags anakKota SemarangBagikan

RELATED NEWS