Dukung Penerbangan Semarang-Kuala Lumpur, BI Hadirkan Kemudahan Transksi QRIS Crossborder
Semarang, Jatengaja.com - Bank Indonesia (BI) mendukung dibukanya penerbangan maskapai AirAsia Berhad rute Semarang-Kuala Lumpur Malaysia melalui Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang.
Penerbangan ini sekaligus menandai kembalinya status Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang secara resmi sebagai bandara internasional, setelah sebelumnya sempat dicabut status tersebut.
Maskapai AirAsia Berhad melakukan penerbangan perdana dari Semarang Jawa Tengah langsung ke Kuala Lumpur Malaysia Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang, Jumat 5 Mei 2025.
- Produk Wood Pellet Indonesia Terbukti Kelegalan dan Ramah Lingkungan Lewat SVLK
- Simak, Aktivitas Ini Bisa Meningkatkan IQ Loh
- Ekonomi RI Diprediksi Menguat pada Semester II
- Komitmen Pemberdayaan UMKM, BRI Raih Apresiasi Anugerah Ekonomi Hijau
- UMKM Surabaya Bangun Bisnis Diaper Hijau, Didukung BRI untuk Ekspansi
Acara pelepasan penerbangan perdana ini dihadiri Wakil Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Taj Yasin, jajaran Direksi PT Angkasa Pura Indonesia, manajemen AirAsia Indonesia, Kepala Perwakilan BI Jateng Rahmat Dwisaputra, serta Deputi Kepala Perwakilan BI Jateng, Nita Rachmenia.
Rahmat Dwisaputra menyakan momentum penerbangan perdana Semarang- Kuala Lumpur ini juga sejalan dengan terobosan Bank Indonesia dalam mendukung kelancaran transaksi lintas negara.
“Melalui implementasi QRIS Crossborder, wisatawan asing kini dapat melakukan pembayaran dengan QRIS secara langsung di Indonesia, begitu pula sebaliknya bagi wisatawan Indonesia di luar negeri,” katanya.
Dengan jargon “Simple & Secure”, QRIS Crossborder menghadirkan kemudahan bertransaksi tanpa repot menukar mata uang asing.
“Ini sekaligus menjamin keamanan karena terhindar dari risiko uang palsu maupun kehilangan uang tunai,” tandas Rahmat.
Wagub Jateng, Taj Yasin menyampaikan, bagi wisatawan dari negara tetangga dan masyarakat Jateng yang akan berkunjung ke negara tetangga, jangan lupa kalau berwisata dan belanja belanja, bayarnya pakai QRIS.
“Di Malaysia bisa bayar pakai DuitNow QR, di Thailand bisa bayar pakai Thai QR Payment, dan Singapore bisa bayar pakai SG-QR,” ujarnya.
Penerapan QRIS Crossborder memanfaatkan mekanisme Local Currency Settlement (LCS) yang menawarkan kuotasi lebih kompetitif, karena transaksi dilakukan langsung antar dua negara.
Data hingga Juni 2025 menunjukkan nilai transaksi QRIS Crossborder di Malaysia, Singapura, dan Thailand telah mencapai Rp1,66 triliun, dengan porsi terbesar berasal dari transaksi Indonesia–Malaysia senilai Rp1,15 triliun dengan volume 4,31 juta transaksi sejak Mei 2023.
Pada urutan kedua yaitu transaksi Indonesia – Thailand senilai Rp 437,54 miliar dengan volume 994,89 ribu transaksi sejak Agustus 2022.
Selain itu juga terdapat transaksi antara Indonesia – Singapura senilai Rp 77,06 miliar dengan volume 238,22 ribu transaksi sejak November 2023.
Bank Indonesia juga berkomitmen memperluas cakupan QRIS Crossborder. Saat ini sedang dilakukan uji coba dengan Tiongkok melalui sandbox di Kantor Pusat BI.
Selanjutnya, penjajakan kerja sama juga akan dilakukan dengan otoritas Arab Saudi, mengingat tingginya mobilitas dan keterikatan ekonomi kedua negara. Pada 17 Agustus 2025 lalu, BI bahkan telah meluncurkan kerja sama QRIS Crossborder dengan Jepang.
- Wakapolda Jateng Instruksi Jangan Ada Keraguan Tidak Tegas Perusuh Demonstrasi Anarkis
- Buzzer Jadi Ladang Bisnis yang Menjanjikan Cuan Besar di Indonesia
- Pakar Ajukan 10 Agenda Demokratisasi Ekonomi
Pada kesempatan tersebut, Bank Indonesia juga turut mempromosikan pariwisata Jawa Tengah dengan memperkenalkan sebuah inovasi digital bernama JASIRAH (Jejak Wisata Sejarah), sebuah platform digital yang menyediakan informasi pariwisata di Jawa Tengah secara tematik (link website: https://jasirah.id/).
“Kami berharap momentum penerbangan perdana Semarang–Kuala Lumpur dapat menjadi awal kerja sama yang lebih erat antara Indonesia dan Malaysia, sekaligus memperkuat posisi Jawa Tengah sebagai pintu gerbang penting bagi wisatawan dan perdagangan internasional,” harap wagub gubernur Jateng.
Dengan dibukanya rute internasional ini, diharapkan Jawa Tengah semakin dikenal di kancah global, bukan hanya sebagai destinasi wisata berkelas dunia, tetapi juga sebagai pusat pertumbuhan ekonomi yang berdaya saing. (-)