Ditinggal Erick Thohir Jadi Menpora, Kursi Menteri BUMN Masih Kosong
Jakarta. Jatengaja.com - Jabatan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) masih kosong setelah ditinggal Erick Thohir yang dilantik menjadi Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora).
Presiden Prabowo Subianto resmi melantik Erick Thohir Menpora menggantikan Dito Arioteja di Istana Negara, Kompleks Kepresidenan, Jakarta Pusat, pada Rabu 17 September 2025.
Pelantikan Erick Thohir sebagai Menpora berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 96P Tahun 2025 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Menteri serta Wakil Menteri Negara Tahun 2024-2029, yang dibacakan oleh Deputi Bidang Administrasi Aparatur Kementerian Sekretariat Negara Nanik Purwanti.
- Digitalisasi Pembayaran Tiket Bus Trans Jateng, Sekarang Bisa Non Tunai
- PWI Jateng Akan Gelar Konferprov Oktober Mendatang di Semarang Guna Pilih Ketua Baru
- Struktur Kepemimpinan Telkom Diperkuat guna Akselerasi Transformasi Digital
- Di Tengah Tantangan Ekonomi, BPR Tetap Tumbuh
- Keamanan Data Terjamin, IDCloudHost Kantongi Sertifikat BSSN
“Demi Allah saya bersumpah, bahwa saya akan setia kepada Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi darma bakti saya kepada bangsa dan negara. Saya dalam menjalankan tugas jabatan akan menjunjung tinggi etika jabatan, bekerja dengan sebaik-baiknya dengan penuh rasa tanggung jawab," ujar Erick Thohir dalam sumpah jabatan sebagai Manpora dilansir dari Trenasia.id, jaringan Jatengaja.com.
Sebelumnya, Erick Thohir telah menjabat sebagai Menteri BUMN sejak masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), hingga awal pemerintahan Presiden Prabowo.
Selain itu, ia juga menjabat sebagai Ketua Umum PSSI sejak 2023 dan sebelumnya sukses memimpin penyelenggaraan Asian Games 2018.
Kursi Menteri BUMN, salah satu jabatan kementerian paling strategis yang mengelola aset negara triliunan rupiah, kosong. Presden Prabowo belum membeberkan nama pengganti Erick Thohir untuk mengisi tampuk Menteri BUMN.
Sekretaris Negara Prasetyo Hadi mengatakan pemerintah memang belum langsung menunjuk pejabat definitif untuk menggantikan posisi Erick. “Kami masih mencari sosok,” ujarnya dikutip dari Antara, Rabu.
Di tangan Erick Thohir, Kementerian BUMN mengubah konsep superholding BUMN yang sebelumnya digagas Menteri BUMN Rini Soemarno. Konsep subholding, yaitu mengelompokkan BUMN berdasarkan fokus masing-masing bidang usaha.
Langkah ini diambil Erick Thohir karena banyak BUMN yang tumpang tindih di berbagai sektor usaha. Konsep subholding bertujuan meningkatkan efisiensi, daya saing, dan sinergi antar-BUMN dalam satu sektor.
Periode kedua ia menjabat, dengan adanya tiga wakil menteri, tugas dan tanggung jawab mereka dibagi ulang. Wamen BUMN I bertanggung jawab atas BUMN di sektor Karya, Pangan, Transportasi & Logistik, serta Energi.
Wamen BUMN II fokus pada BUMN sektor Keuangan, Industri, Farmasi, serta Telekomunikasi dan Informasi. Sementara Wamen BUMN III bertugas membantu menteri dalam hal Environmental, Social, and Governance (ESG).
Selamamenjabat sebagai Menteri BUMN, Erick Thohir telah mengurangi jumlah BUMN dari 142 menjadi 107 perusahaan. Sementara, anak dan cucu usaha BUMN juga telah dipangkas sebanyak 173 perusahaan. karena tidak diperlukan dan kurang efisien.
Selain itu, menutup anak cucu BUMN yang tidak perlu agar tidak menghambat atau memonopoli kegiatan ekonomi, sekaligus memberi peluang bagi pelaku UMKM untuk ikut berpartisipasi.
Langkah ini juga membantu perusahaan induk BUMN fokus pada bisnis inti dan mengurangi kegiatan yang tumpang tindih atau tidak strategis lagi.
Sejumlah anak dan cucu usaha BUMN yang telah ditutup Erick antara lain 13 perusahaan di Telkom, 26 perusahaan di Pertamina, serta 24 perusahaan di PTPN. (-)
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.id oleh Distika Safara Setianda pada 17 Sep 2025