Cegah Pernikahan Dini, Ganjar Ajak Pelajar Jadi Juru Kampanye Aja Kawin Bocah

SetyoNt - Senin, 31 Oktober 2022 22:44 WIB
Cegah Pernikahan Dini, Ganjar Ajak Pelajar Jadi Juru Kampanye Aja Kawin Bocah (Jatengaja.com/dok. Humas Pemprov Jateng)

Solo, Jatengaja.com - Angka pernikahan dini di Jawa Tengah (Jateng) masih tinggi untuk itu Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo mengajak para pelajar untuk menjadi juru kampanye Aja Kawin Bocah atau jangan kawin dini.

Para pelajar bisa melakukan kampanye Aja Kawn Bocah kepada temannya di lingkungan dan kelompoknya masing-masing.

Menurut Ganjar langkah ini dinilai efektif karena para pelajar yang berada dalam satu kelompok atau lingkungan akan lebih mudah dalam berkomunikasi.

“Aja Kawin Bocah itu agar anak-anak tidak menikah dini saatnya usia belajar ya belajarlah, karena negara memberikan fasilitas akses pendidikan dan beasiswa” kata Ganjar saat menghadiri Festival Pelajar Nusantara di Stadion Manahan, Solo, Senin 31 Oktober 2022.

Oleh karenanya, lanjut Ganjar para pelajar jangan cepat-cepat menikah, tapi melanjutkan pendidikan hingga jenjang perguruan tinggi. “Ini kita dorong termasuk orang tuanya juga yang musti menyiapkan itu,” ujarnya.

Kepada ribu pelajar dari berbagi daerah di Indonesia yang mengikuti Festival Pelajar Nusantara di Stadion Manahan secara langsung dan online, Ganjar menyampaikan tiga pesan.

Pertama, agar selalu mencintai kebudayaan karena bangsa Indonesia memiliki kepribadian dari berbagai kebudayaan yang musti dijaga oleh generasi muda.

Kedua, para pekajar agar hati-hati gangguan dari nilai-nilai yang tidak sesuai dengan Pancasila, narkoba, dan terorisme.

Ketiga, para pelajar agar menyiapkan masa depannya dengan baik. Jangan sampai di antara mereka tidak terjerumus dalam pernikahan dini.

“Kita sedang membuat gerakan Aja Kawin Bocah agar pernikahan dini anak ini juga bisa kita kurangi. Maka anak-anak musti kita siapkan dan kita berikan ruang kreatif sebanyak-banyaknya,” ujar Ganjar.

Ruang kreatif yang luas itu bertujuan agar anak muda benar-benar dapat mengembangkan potensi atau talenta yang mereka miliki. Ini juga berkaitan dengan merdeka belajar yang digaungkan oleh pemerintah.

"Kalau kita bicara merdeka belajar, anak-anak pun sudah diajari mereka bisa memerdekakan diri sehingga banyak pilihan. Seluruh potensi dan talentanya bisa dikeluarkan bersama sehingga ruang-ruang bisa dipakai sebagai ruang apresiasi sehingga mereka menjadi subjek,” ujarnya. (-)

Editor: SetyoNt

RELATED NEWS