BPR Arto Moro – Bank Jateng Perkuat Linkage Program untuk Pembiayaan Kredit UMKM

Sulistya - Rabu, 02 November 2022 21:09 WIB
BPR Arto Moro kembali jalin kerja sama Linkage Program dengan Bank Jateng senilai Rp 90 Miliar. Penandatanganan kerja sama dilakukan di kantor Bank Jateng.

Semarang, Jatengaja.com - Kontribusi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) terhadap PDB mencapai 60,5%, dan penyerapan tenaga kerja adalah 96,9% dari total penyerapan tenaga kerja nasional.

Meskipun memiliki peran vital, UMKM malah sering dinomorduakan. Porsi kredit segmen Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) untuk sebagian besar bank di Indonesia masih sangat rendah dari total kredit yang disalurkan. Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), portofolio kredit UMKM per Agustus 2022 baru mencapai Rp 1.214 triliun atau sekitar 19,7% dari total kredit perbankan yang mencapai Rp 6.155 triliun.

Sejumlah bank tetap berkomitmen mendorong peningkatan porsi kredit UMKM sesuai dengan aturan Rasio Pembiayaan Inklusif Makroprudensial (RPIM) minimal 30% pada tahun 2024.

Komitmen itu ditunjukkan BPR Arto Moro. Dalam rangka semakin memperkuat pembiayaan kepada UMKM, BPR Arto Moro kembali melakukan kerja sama linkage program dengan Bank Jateng senilai Rp 90 miliar pada Senin (31/10). Dengan penandatanganan tersebut total kerja sama Linkage Program antara BPR Arto Moro dengan Bank Jateng adalah sebesar Rp 195 miliar.

Hery Hartojo, Pemimpin Bidang Pemasaran Bank Jateng mengatakan, pihaknya siap mendukung upaya BPR Arto Moro untuk terus memberdayakan UMKM. Dengan performa BPR Arto Moro yang sudah teruji, Bank Jateng siap mendukung berapapun kebutuhan dana BPR Arto untuk melaksanakan penguatan dan pendampingan UMKM tersebut.

Kinerja Baik

“Kinerja BPR Arto Moro dalam rangka memberdayakan ekonomi masyarakat sangat luar biasa. Hal itu membuat kami yakin dan tidak khawatir menawarkan nilai (linkage program) berapapun kepada BPR Arto Moro,” kata Hery Hartojo.

Direktur Utama BPR Arto Moro, Darmawan SSos mengatakan, kerja sama linkage program dengan Bank Jateng merupakan bukti komitmen BPR Arto Moro untuk terus mendukung kebangkitan UMKM pascapandemi.

“Kami menyampaikan terima kasih kepada Bank Jateng yang terus memberikan kepercayaan kepada BPR Arto Moro untuk berkolaborasi dalam rangka mendukung industri UMKM di kota Semarang dan Jawa Tengah. Kepercayaan ini akan terus kami jaga dengan sebaik-baiknya,” tutur Darmawan.

Menurut Darmawan, bank umum mendapat subsidi triliunan rupiah dari pemerintah, fasilitas dana murah dan berbagai kemudahan lain sehingga bisa mendapatkan nasabah premium yang aman dan menguntungkan. Di sisi lain, BPR tidak mendapatkan dukungan pembiayaan dan kemudahan fasilitas dari pemerintah sehingga harus berinovasi demi tetap melaksanakan misinya mendukung kebangkitan industri UMKM.

“BPR seharusnya juga didukung penuh oleh pemerintah. Di tengah keterbatasan, BPR terus komitmen mendampingi dan mendukung UMKM. Tidak meninggalkan UMKM seperti lembaga lain dengan alasan tidak layak dibiayai,” kata Darmawan.

Terpisah, Komisaris Utama dan Pemegang Saham Pengendali (PSP) BPR Arto Moro, Dr H Subyakto SH MH MM mengatakan, sesuai prinsip ekonomi gotong royong, perbankan harusnya membantu industri UMKM yang ingin bangkit dari keterpurukan, bukan menjauhinya karena faktor tidak sepenuhnya bankable.

“Saya selalu minta jajaran Direksi untuk mengelola bank dengan prudent, hati-hati, termasuk dalam pemberian kredit. Akan tetapi, sebisa mungkin, pelaku industri UMKM harus disupport. Jangan sudah jatuh lalu dibiarkan makin jatuh. Egois itu namanya. Pelaku industri UMKM harus dibantu, jangan dijauhi. Berikan permodalan, bimbingan dan pendampingan sehingga usahanya maju berkembang dan pada akhirnya mampu memenuhi kewajibannya,” tutur Subyakto. (-)

Editor: Sulistya

RELATED NEWS