Beri Makan Lumba-Lumba Liar, Nelayan Australia Didenda Rp6 Juta

Sulistya - Minggu, 16 April 2023 08:37 WIB
Ilustrasi (Live Science)

BRISBANE - Seorang nelayan memberi makan lumba-lumba liar dengan tangan di lepas pantai Teluk Tin Can, di utara Brisbane, Australia. Kakak pria itu memfilmkan dan mengunggahnya secara online. Tetapi siapa sangka ini jadi masalah hukum.

Sebagaimana dilaporkan ABC.net Kamis 13 April 2023, Setelah rekaman itu beredar penjaga satwa liar Queensland mencari nelayan tersebut. Petugas satwa liar senior Tina Ball mengatakan Taman Margasatwa Queensland segera menyelidiki masalah tersebut.

Ball mengatakan mereka menghubungi orang-orang di video tersebut. Pria dalam rekaman tersebut mengakui memberi makan lumba-lumba liar di Snapper Creek sementara kakaknya merekam interaksi tersebut. Dia memotong beberapa ikan beku menjadi beberapa bagian sebelum memberikan ke seekor lumba-lumba dewasa pada beberapa kesempatan.

Keduanya mengaku kepada petugas satwa liar bahwa mereka tidak menyadari bahwa memberi makan lumba-lumba liar merupakan pelanggaran. Mereka bahkan sering melihat orang harus membayar untuk bisa memberi makan lumba-lumba di Barnacles Cafe Tin Can Bay.

Namun Ball mengatakan ada pedoman ketat tentang jenis dan jumlah yang boleh diberikan kepada lumba-lumba Barnacles Cafe dan berapa lama ikan dapat dibekukan untuk menjaga kesegarannya.

Kedua orang ini telah diberi pemberitahuan pelanggaran hukuman yang dilaporkan lebih ringan daripada pergi ke pengadilan dengan tuntutan maksimum hingga US$11.000. Pria yang memberi makan lumba-lumba itu didenda US$431 atau sekitar Rp6 juta (kurs Rp14.700).

Ball juga membagikan beberapa tips agar masyarakat mengetahui cara berinteraksi dengan lumba-lumba. Menurutnya, nakhoda harus menjaga jarak 150 meter di depan dan di belakang kawanan lumba-lumba dan 50 meter jika mendekat dari samping.

“Jika lumba-lumba mendekat, nakhoda harus melepaskan diri dan meninggalkan area tersebut dengan kecepatan kurang dari enam knot,” katanya.

Ball menjelaskan bahwa memberi makan lumba-lumba tidak disarankan karena dapat mengganggu perburuan alami dan perilaku kelompoknya. Jadi, masyarakat disarankan untuk tidak menyentuh atau memberi makan mamalia laut tersebut kecuali itu adalah bagian dari program pemberian makan lumba-lumba.

Ia menambahkan, jika lumba-lumba mengasosiasikan manusia dengan makanan, maka akan meningkatkan risiko tertabrak perahu atau terjerat alat penangkap ikan. Keterikatan juga menjadi alasan mengapa paus abu-abu kehilangan ekornya. Selain itu, memberi mereka makan ikan yang tidak segar dapat membahayakan mereka. (-)

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Amirudin Zuhri pada 14 Apr 2023

Editor: Sulistya
Bagikan

RELATED NEWS