Begini Cara Jateng Menjaga Kerukunan Masyarakat
Semarang, Jatengaja.com – Tahun 2023 dan 2024 merupakan tahun politik. Banyak pihak mengkhawatirkan, tahun politik akan berdampak pada masyarakat karena rentan muncul konflik akibat perbedaan pilihan.
Lalu bagaimana strategi menjaga kerukunan masyarakat menjelang tahun politik 2024?
Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen mengatakan, kata kuncinya adalah diskusi. Wagub pun menceritakan, dia seringkali ke daerah-daerah bertemu dengan para tokoh agama dan tokoh masyarakat, untuk membahas suatu persoalan. Lewat diskusi itu, membuka ruang bertukar pendapat dan pikiran.
“Saya buat ruang-ruang diskusi. Jadi ruang-ruang diskusi ini saya kumpulin, saya ajak, saya datangi. Ayo kita diskusi. Apa pendapatnya, kekurangannya ini, kekhawatirannya ini, ayo kita carikan solusi. Setelah itu muncul, akhirnya (terjadi) kesepakatan-kesepakatan. Lha ini yang kita bangun. Alhamdulillah, di Jateng sampai saat ini kondusif,” tutur wagub menjawab pertanyaan Shidiqi, warga Banyumanik, Kota Semarang, saat dialog live di Radio Elshinta, Jumat (20/1/2023).
- Dengarkan Curhatan Masyarakat, Bidhumas Polda Jateng Buka Jumat Curhat di Medsos
- Akselerasi Digital di Dunia Pendidikan Terus Didorong
- Warung Dilarang Jual Gas LPG 3Kg, Diuji Coba di Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang,
Pada dialog bertema Inspirasi Kepemimpinan Gus Yasin di Radio Elshinta, wagub menyatakabn, kondisi yang kondusif di suatu wilayah, harus senantiasa dijaga. Sebab, tanpa kondusivitas, kemajuan pembangunan dari segala aspek sulit terwujud.
Gus Yasin, sapaan akrabnya mencontohkan dari sisi ekonomi. Jika suatu kondisi di suatu daerah tidak aman, maka investor pun enggan menanamkan modalnya.
“Kalau (situasi) kita memanas, maka para investor mau naruh uang ke Jawa Tengah juga akan takut. Dampaknya ke ekonomi juga. Kalau ekonomi mandek, pasti dampaknya ke kemiskinan,” tuturnya.
Gus Yasin percaya, masyarakat Jawa Tengah sudah dewasa dalam berpolitik. Sehingga, mereka tidak mudah terpancing berbagai isu negatif yang mengancam persatuan dan kesatuan bangsa. (-)