Bahas Potensi Investasi, BI dan Pemprov Jateng Gelar CJIBF Volume 1

SetyoNt - Selasa, 07 Juni 2022 20:46 WIB
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jateng, Rahmat Dwisaputra pada pembukaan CJIBF Volume 1 2022 di Semarang, Selasa (7/6). (Jatengaja.com/dok. Humas BI Jateng)

Semarang, Jatengaja.com - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jawa Tengah dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah menyelenggarakan Central Java Investment Business Forum (CJIBF) Volume 1.

CJIBF merupakan forum investasi yang membahas tentang perkembangan dan potensi investasi di Jawa Tengah (Jateng), kesiapan, iklim investasi, dukungan serta komitmen Pemprov Jateng terhadap investasi.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jateng, Rahmat Dwisaputra menyatakan, CJIBF kali ini bertema “Green & Circular Economy: Pathways to Central Java Sustainable Development”.

“Tema ini dipandang sangat penting karena sesuai arah perekonomian global saat ini, sejalan dengan presidensi G20 Indonesia, dan perkembangan ekonomi ke depan yang mulai mengarah menuju green economy,” katanya pada pembukaan CJIBF Volume 1 2022 di Semarang, Selasa (7/6).

Pembukaan CJIBF Volume 1 2022 dilakukan Sekretaris Daerah Provinsi Jateng, Sumarno, SE, MM.

Menurut Rahmat, ekonomi Jateng mengindikasikan pemulihan berkelanjutan, yang salah satunya didorong investasi.

Pangsa investasi mencapai 31,76% dari total PDRB Jateng, tertinggi kedua setelah konsumsi rumah tangga sebesar 60,14%.

Investasi juga merupakan kontributor positif perekonomian Jawa Tengah, dengan tumbuh sebesar 6,86% (yoy) pada tahun 2021.

Peningkatan investasi di Jawa Tengah didukung oleh sektor swasta dan pemerintah. Di sektor swasta, investasi didorong pembangunan sejumlah pabrik baru di beberapa kawasan industri yang mulai direalisasikan pada tahun 2021 dan berlanjut pada tahun ini.

Demikian pula dengan pembangunan berbagai proyek infrastruktur pemerintah, yang terus mengalami peningkatan.

“Investasi memegang peranan penting dalam mendorong perekonomian Jateng. Pada tahun 2021, Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Jawa Tengah mencapai Rp31,31 triliun atau tumbuh 2,30% (yoy),” ujarnya.

Sedangkan Penanaman Modal Asing (PMA) mencapai Rp21,24 triliun atau tumbuh 7,50% (yoy). Kondisi ini mengindikasikan bahwa para investor asing mulai merealisasikan investasi di Jateng seiring dengan iklim investasi yang kondusif dan perekonomian yang mulai membaik.

“Investasi di Jateng masih didominasi sektor industri pengolahan serta sektor listrik, gas, dan energi, mulai diarahkan menuju green economy,” tandasnya.

Sementara Sekda Pemprov Jateng, Sumarno dalam sambutannya, menyampaikan arah kebijakan Pemprov Jateng untuk memberikan kemudahan investasi, terutama penyiapan fasilitasi pendampingan investasi dan sistem pendukung perizinan.

“Pemprov Jateng akan semakin memaksimalkan kawasan ekonomi khusus, kawasan industri terpadu, dan beberapa kawasan industri lain untuk memfasilitasi calon investor dari dalam maupun luar negeri,” ujarnya. (-)

Editor: SetyoNt

RELATED NEWS