Perusahaan di Pemalang Buka 800 Lowongan Kerja Bagi Warga Miskin Esktrem
Pemalang, Jatengaja.com - Perusahaan di Pemalang membukan sebanyak 800 lowongan kerja (loker) bagi masyarakat miskin ekstrem setempat tanpa ada persyaratan harus memiliki keterampilan.
Hal ini disampaikan Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo pada koordinasi percepatan penanggulangan kemiskinan ekstrem di Pendapa Kabupaten Pemalang, Selasa (24/1).
Menurut Ganjar ada dua wilayah di bagian barat pantura Jateng yang perlu perhatian lebih soal kemiskinan, yakni Pemalang dan Brebes.
- Bupati Semarang Minta PPS Bekerja Normatif
- Business Matching PaDi UMKM Catat Transaksi Rp30 Miliar
- Berikut 5 Manfaat Jalan Kaki Nyeker
- Penguatan Pangan, Polda Jateng dan Perhutani Tanam Jagung
- Melawat ke Arab Saudi, Mendag Bawa Pulang 8 Perjanjian Senilai Rp2,3 Triliun
Mereka yang masuk kriteria kemiskinan ekstrem diukur dari pengeluaran di bawah Rp400 ribu per bulan. Kondisi karena mereka tidak bekerja sehingga tidak memperoleh penghasilan.
Oleh karena itu, lanjut Ganjar untuk menggenjot pendapatan warga agar tidak masuk kategori miskin ekstrem, but/uh adanya lapangan kerja.
Solusi agar warga miskin bisa cepat mendapatkan pekerjaan yaitu berkomunikasi dengan perusahaan di daerah setempat.
“Di Pemalang sendiri langsung ada sekitar 800 lowongan pekerjaan yang diharapkan bisa diisi warga yang masuk kategori miskin ekstrem tersebut,” tandasnya.
Meski perusahaan mau menerima masyarakat yang tak punya skill, namun Ganjar ingin warga punya skill sehingga bisa diterima bekerja karena kemampuannya yang mumpuni.
Pemprov Jateng menyediakan pelatihan. Setelah itu, pihaknya menggandeng perusahaan agar menerima warga yang masuk kategori miskin ekstrem.
Ganjar menekankan, pihaknya mulai mendorong kepada seluruh pemkab/pemkot sampai tingkat desa agar mendata untuk memastikan ke warga yang masuk kategori kemiskinan ekstrem dan kemiskinan yang tidak ekstrem.
“Jika perlu diintervensi, pemerintah punya gambaran intervensi apa yang akan diberikan. Apakah sudah ada sumber keuangannya atau belum, jika belum maka bisa menggunakan CSR, Baznas, atau dari pihak lain,” ujarnya.
Termasuk soal pendidikan dari anak yang tidak sekolah, imbuh Ganjar bisa melanjutkan ke SMKN Jateng gratis tanpa dipungut biaya.
- Diduga Tak Berizin Dua Perumahan di Ngaliyan Semarang Bakal Disegel Satpol PP
- Pastikan BBM Subsidi Tepat Sasaran, Pertamina Akan Lakukan Uji Coba Full Cycle di Jateng dan DIY
- SIG Salurkan Rp5,4 M untuk Akses Transportasi di 46 Desa
Sementara, Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah Provinsi Jateng, Sujarwanto Dwiatmoko menuturkan, kemiskinan itu bukan masalah fisik tapi juga masalah mental.
“Kemiskinan itu selesai kalau punya pendapatan. Caranya, tadi pak Gubernur menyampaikan, saya selaku Asisten Ekonomi dan Pembangunan Pemprov Jateng kami mendata, industri di seputaran kabupaten yang ekstrem itu sudah kita ajak bicara,” ujarnya.
Hasilnya, kata dia, pemerintah berusaha agar perusahaan memprioritaskan tenaga kerjanya adalah mereka dari kalangan miskin ekstrem.
"Pemalang saja dengan cepat sudah ada, dapat 800 lowongan yang dapat dimasuki dari warga miskin. Cara-cara seperti itulah percepatan akan terjadi. Pak Gubernur meminta kreativitas ditingkatkan, di tingkat desa dan melibatkan banyak pihak," jelasnya. (-)