Pengguna QRIS di Jateng Tembus 8,04 Juta, Terbanyak Ketiga Nasional
Semarang, Jatengaja.com - Bank Indonesia Jawa Tengah (BI Jateng) terus memperkuat efektivitas dan efisiensi sistem pembayaran melalui percepatan digitalisasi menggunakan QRIS.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah Rahmat Dwisaputra menyebutkan per September 2025, jumlah pengguna QRIS di Jawa Tengah mencapai 8,04 juta, tumbuh 12,34% year of year (yoy) serta menempati peringkat ke-3 nasional.
“Sedangkan untuk merchant sebanyak 4,2 juta tumbuh 23,25% yoy, menempati peringkat ke-4 nasional) dan volume transaksi sebanyak 846,3 juta dengan nilai Rp2,7 triliun,” katanya di Semarang, Rabu 19 November 2025.
- Kick Off Liga Desa 2025 Resmi Dimulai
- UMP Jateng Akan Ditetapkan 8 Desember
- Penyaluran KUR Jateng Peringkat Pertama Nasional
- Dukung Pertumbuhan Ekonomi Jateng 2025, BI Terus Bersinergi dengan Berbagai Stakeholders
- Taj Yasin Lepas Kontingen Barongsai Jateng Ikuti Kejurnas di Bali
Rahmat menjelaskan ekosistem digital juga diperkuat melalui perluasan QRIS antarnegara (Jepang dan Korea) serta program QRIS TAP di sektor transportasi publik yang mendorong lonjakan penggunaan secara signifikan.
Demikian pula dengan elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD) kian menguat, tercermin dari Indeks ETPD Jawa Tengah Semester I-2025 sebesar 96,5% dengan status Pemda Digital.
“Transaksi QRIS terbesar masih terkonsentrasi di Kota Semarang, Solo, dan Kabupaten Banyumas. UMKM mendominasi sebaran merchant QRIS,” ujar Rahmat.
Sementara itu untuk meningkatkan awareness penggunaan QRIS Tap melalui digitalisasi pembayaran khususnya di sektor transportasi.
Program Ngebis Praktis dan Ekonomis pakai QRIS Tap NFC menjadi salah satu upaya untuk mendorong digitalisasi pembayaran.
Promo selama November-Desember 2025 cukup membayar Rp131 ke berbagai rute dengan QRIS Tap.
Ini berlaku untuk 500 transaksi pertama QRIS Tap setiap harinya selama periode promo dan tersedia di seluruh koridor BRT Trans Jateng yakni Semarang-Bawen, Purwokerto-Purbalingga, Semarang-Kendal, Magelang-Purworejo, Solo-Sragen, Semarang-Grobogan, dan Solo-Wonogiri. (-)
