Dukung Pertumbuhan Ekonomi Jateng 2025, BI Terus Bersinergi dengan Berbagai Stakeholders
Semarang, Jatengaja.com - Guna mendukung pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah (Jateng) sepanjang tahun 2025, Bank Indonesia akan terus bersinergi dengan berbagai stakeholders dalam melaksanakan sejumlah program.
Program itu antara lain, Sinergi Wiwitan Tandur Pari dan perluasan Kios Pangan Pandawa Kita untuk stabilisasi harga, Pusaka Jateng dan Central Java Investment Business Forum (CJIBF) untuk rekomendasi kebijakan ekonomi dan investasi.
Selain itu juga perluasan ekosistem digital melalui Agen LPG dan Ngebis Pake QRIS, promosi pariwisata melalui JASIRAH Race dan QRIS Jelajah Indonesia, pengembangan UMKM dan ekonomi syariah melalui Festival Jateng Syariah (FAJAR).
- Taj Yasin Lepas Kontingen Barongsai Jateng Ikuti Kejurnas di Bali
- Sujarwanto Pimpin Ketua Umum KONI Jateng Periode 2025-2029, Gantikan Bona Ventura
- Diresmikan Presiden, Jawa Tengah Miliki RS Jantung Tercanggih
- 20 Guru JSIT Jateng Ikuti Bimtek Implementasi Program Prioritas Kemendikdasmen
- Duta Posbankum Sherly Tjoanda Kagum dengan Jateng
Serta UMKM Gayeng, layanan dan pengelolaan uang Rupiah melalui Ekspedisi Karimun Jawa, Rupiah Borobudur Playon, dan SERAMBI, penguatan komunikasi melalui Roadshow Komunikasi dan Edukasi Bank Indonesia (REKOMENDASI).
“Jawa Tengah memiliki potensi besar untuk terus maju, didukung fondasi yang kuat, ekosistem yang matang, sinergi kolaborasi antar stakeholder terkait yang solid, serta peluang strategis yang terbuka luas,” kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jateng, Rahmat Dwisaputra dalam media briefing di Hotel Tentram Semarang, Rabu (19/11/2025) .
Ia menambahkan peran Jawa Tengah sebagai lumbung pangan nasional juga perlu terus ditingkatkan melalui kemandirian pangan untuk mencapai ketahanan ekonomi yang inklusif bagi masyarakat.
Menurut Rahmat, ekonomi Jateng pada triwulan III 2025 tumbuh sebesar 5,37% year of year (yoy), mengalami peningkatan dibandingkan atas triwulan sebelumnya sebesar 5,28% (yoy).
Pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah tahun 2025 diprakirakan lebih tinggi dibanding tahun 2024, terutama didorong oleh permintaan domestik yang masih meningkat di tengah dinamika perekonomian global yang belum kondusif.
Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi terutama didorong oleh Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) yang tumbuh 6,71% (yoy), sejalan dengan realisasi investasi hingga triwulan III 2025 yang telah mencapai 84,42% dari target tahunan penanaman modal.
Ekspor Jawa Tengah pada triwulan III 2025 juga menunjukkan pertumbuhan yang tinggi meskipun melambat. Hal ini sejalan dengan neraca perdagangan Jawa Tengah yang mencatatkan surplus pada sektor nonmigas.
“Selain itu akselerasi konsumsi pemerintah yang sejalan dengan pelonggaran kebijakan efisiensi, juga turut mendorong pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah,” ujar Rahmat. (-)
