Pengguna Nontunai BRT Trans Jateng Baru 1,45 Persen
Semarang, Jatengaja.com – Kepala Balai Transportasi Jawa Tengah Joko Setyawan mengatakan, berdasar data pihaknya, dari jumlah penumpang Bus Rapid Transit (BRT) Trans Jateng yang mencapai 5.736.419 orang (Januari-24 November 2022) baru 1,45 persen yang memilih pembayaran tidak kontan.
Masih minimnya pengguna yang membayar nontunai, membuat pihaknya terus berupaya meningkatkan layanan pembayaran nontunai.
Setelah menerapkan pembayaran nontunai melalui QRIS, kini layanan bus antaraglomerasi itu, menautkan layanan AstraPay pada aplikasi Sistem Pelayanan Trans Jateng (Si Anteng).
- Dorong Berbagai Terobosan, Pelaku Industri Properti Optimis Bisnis Akan Tetap Tumbuh Positif Tahun Depan
- Urai Kemacetan, Kementerian Perhubungan Akan Bangun Rel Kereta Api Layang di Solo
- SIG Raih 19 Penghargaan Indonesian SDGs Award 2022
“Dari total transaksi penumpang 5,7 juta orang, jumlah yang menggunakan nontunai baru sekitar 83.557 atau 1,45 persen. Semakin besar penggunaan nontunai semakin bagus, karena akuntabilitasnya baik,” kata Joko.
Dikatakan, penggunaan AstraPay sebagai pilihan bayar nontunai, dikoneksikan dengan aplikasi SiAnteng. Dengan demikian, calon pelanggan dapat melakukan pembelian tiket elektronik, tiga hari sebelum keberangkatan.
Selain itu, ada promo uang kembali hingga 100 persen yang diberikan AstraPay, mulai 1 Desember hingga 28 Februari 2023.
Selain lebih mudah, pembayaran nontunai lebih andal dan menghindari faktor human error. Ke depan, pilihan pembayaran nontunai juga akan ditambah dengan penerapan layanan sentuh kartu elektronik.
- Warga Sekaran Delanggu Klaten Lepaskan Ratusan Burung ke Alam Bebas
- Tiga Provinsi Baru di Papua Akan Dapat Dana APBN 2023
- HP Rumahkan 6.000 Karyawan
Pihaknya terus menggencarkan sosialisasi. Melalui variasi cara bayar cashless, ia berharap slogan Senang Bersama Trans Jateng, dapat tercapai.
“Di semua koridor Trans Jateng, layanan ini sudah dapat diakses, dengan men-download di GooglePlay. Kita harapkan ada shifting dari cara penggunaan kendaraan pribadi dan online, beralih ke Trans Jateng,” tutur Joko. (-)