Pemprov Jateng Upayakan Insentif Guru Non-ASN Dilanjutkan di 2026

Sulistya - Selasa, 25 November 2025 17:40 WIB
Dalam momen hari guru itu, Pemprov Jateng juga memberikan tali asih kepada sejumlah pegawai di lingkungan pendidikan. Selain itu juga kepada siswa/siswi berprestasi.

Semarang, Jatengaja.com – Pada 2025, Pemprov Jateng menyalurkan insentif guru non-ASN dan pendidik nonformal berupa gaji atau honorarium guru pada satuan pendidikan (satpend) negeri SMA/SMK dan SLB yang sesuai dengan upah minimum kabupaten/kota (UMK).
Honorarium bagi guru non-ASN, termasuk guru tamu, tersebut ditanggung APBD Provinsi Jateng, melalui skema belanja Biaya Operasional Penyelenggaraan (BOP) Pendidikan. Pada 2025, nilai alokasi BOP Pendidikan Jateng sebesar Rp472,381 miliar.

Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin) mengupayakan melanjutkan insentif guru non-ASN pada 2026. Sasarannya guru non-ASN SMA/SMK dan SLB yang berada di bawah naungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jateng, serta swasta.
"In Sha Allah nanti akan dilanjutkan. Bukan hanya kepada guru, tetapi juga kepada siswa-siswi baik yang di sekolah negeri maupun swasta. Tentu yang membutuhkan, seperti kategori miskin," katanya usai Upacara Peringatan Hari Guru Nasional Tingkat Provinsi Jawa Tengah 2025,di Halaman Kompleks Kantor Gubernur Jawa Tengah, Selasa, 25 November 2025.

Kepedulian
Insentif kepada guru non-ASN jumlahnya memang belum banyak. Akan tetapi diharapkan bisa menjadi bentuk sumbangsih, kepedulian, dan perhatian Pemerintah Provinsi Jateng kepada guru-guru utamanya yang non-ASN.
Secara rinci jumlah guru non-ASN atau guru tidak tetap (GTT) pada Satpend negeri di Jateng berjumlah 3.043 orang. Di antaranya guru SMA 1.313 orang, SMK 1.442 orang, dan SLB 288 orang.
Khusus untuk guru pada Satuan Pendidikan Swasta (SMA, SMK, dan SLB), Pemprov Jateng juga memberikan dukungan pembiayaan. Salah satunya diarahkan untuk pemenuhan honor bagi guru, melalui skema belanja Bantuan Operasional Sekolah Daerah (Bosda). Pada 2025, APBD Provinsi Jawa Tengah mengalokasikan anggaran Bosda sebesar Rp142,632 miliar.

Taj Yasin mengatakan, tugas guru memiliki tantangan seiring perubahan zaman yang lebih komoleks. Dengan demikian, kompetensi guru juga harus meningkat.
"Dalam upaya peningkatan kompetensi guru, kami memberikan pelatihan, dan pendampingan. Juga untuk melanjutkan pendidikan, bagi guru-guru yang belum apa memiliki ijazah D4 atau S1," katanya.
Dalam momen hari guru itu, Pemprov Jateng juga memberikan tali asih kepada sejumlah pegawai di lingkungan pendidikan. Selain itu juga kepada siswa/siswi berprestasi.
Rano Priyo Hariyanto, salah satu pegawai tidak tetap (PTT) di SLBN Semarang, menerima dana Rp20 juta untuk perbaikan rumah yang disalurkan Pemerintah Provinsi Jateng. Melihat kondisi rumahnya yang susah diakses karrna kerap terdampak banjir dan rob, di Kaligawe, Kota Semarang.
"Saya harapkan hari guru ini menjadi momentum untuk maju dari sisi kesejahteraan. Kapabilitasnya juga ditingkatkan juga ya untuk guru-guru," katanya. (-)

Editor: Sulistya

RELATED NEWS