Pelaku UMKM Kuliner Pekalongan Diajari Menu Dwibahasa oleh Dosen Sastra Inggris Undip
Pekalongam, Jatengaja.com - Para dosen Sastra Inggris, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro (Undip) memiliki komitmen berbagi dengan melaksanakan Pengabdian Masyarakat.
Sebelumnya, para dosen telah mengajarkan ilmu pelajaran Bahasa Inggris sebagai bahasa asing kepada siswa SMKN Jawa Tengah.
Adapun ketiga dosen Sastra Inggris Fakultas Ilmu Budaya Undip tersebut adalah Dr Ratna Asmarani SS MHum MEd, Dra Atrinawati MHum, dan Ayu Ida Savitri SS MHum.

Selain mendidik, para dosen yang diwakili Ayu Ida Savitri SS MHum, juga melakukan pengabdian masyarakat dengan berbagi ilmu penerjemahan bahasa kepada pelaku usaha kecil, mikro, dan menengah (UMKM).
- GM Telkom Semarang Jateng Utara: Sinergi Pendidikan dan Industri Kunci Sukses Generasi Digital
- GM Telkom Semarang Jateng Utara - Wali Kota Tegal, Bahas Sinergi Digitalisasi Layanan Publik
- Dari Sentra Perhiasan Mojokerto, Produk Lokal Kini Mendunia Berkat BRI
- Telkom Semarang Ikut Lestarikan Pesisir Mangunharjo dengan Ribuan Bibit Mangrove
- BRI Dukung Garuda Futsal League Series 3 Jadi Wadah Kompetisi Anak Muda Berprestasi
Ayu ida Safitri menjelaskan, pelatihan dimaksudkan agar pelaku UMKM dapat menampilkan menu dwibahasa kepada wisatawan asing yang tertarik pada kuliner lokal.
Kegiatan dilaksanakan secara online pada 5 Mei 2025 lalu untuk berbagi ilmu penerjemahan.
Adapun secara offline digelar pada 10 Mei 2025 lalu untuk menunjukkan hasil penerjemahan bersama yang telah diwujudkan dalam bentuk X-Banner menu dan daftar harga.
Kerja sama tersebut telah terlaksana selama dua tahun. Pada tahun pertama, mitra usaha mendapat manfaat berupa ilmu dan media promosi luar ruang untuk mengembangkan usaha dari rumah dengan mempertahankan sistem penjualan online sejak dibuka pada masa pandemi.
"Tahun ini, mitra usaha berhasil mengembangkan usaha dengan menyewa kios di kawasan kuliner terpadu Kota Pekalongan," tutur Ayu Ida Savitri yang akrab disapa Santi.
Dikatakan, para pelaku UMKM dibantu untuk menyusun nama menu dan daftar harga dalam dua bahasa untuk melayani wisatawan asing yang berkunjung ke Kota Batik. Hal ini diharapkan dapat membantu mengembangkan usaha kuliner yang berpotensi menjadi bagian dari wisata kuliner Kota Pekalongan. (-)