MAJT Bagikan 2.357 Besek Daging Hewan Kurban kepada Masyarakat

SetyoNt - Rabu, 19 Juni 2024 14:24 WIB
MAJT Bagikan 2.357 Besek Daging Hewan Kurban kepada Masyarakat. (Jatengaja.com/dok. MAJT)

Semarang, Jatengaja.com - Mendukung program ramah lingkungan Pengurus Pengelola Masjid Agung Jawa Tengah (PP MAJT) membagikan daging hewan kurban dikemas menggunakan besek bambu.

Pada Iduladha 1445 Hijriah/2024, PP MAJT membagikan sebanyak 2.357 besek daging hewan kurban kepada masyarakat di wilayah Kota Semarang dan sekitarnya.

Humas MAJT, Benny Arief Hidayat mengatakan, mendukung program gerakan ramah lingkungan, meskipun belum sepenuhnya daging hewan kurban dikemas menggunakan wadah non-plastik.

“Penggunaan wadah daging kurban non-plastik itu telah dilakukan sejak MAJT pertama kali didirikan. Sebagian besar kami telah menggunakan wadah dari besek,” katanya di sela pembagian daging kurban di MAJT Jalan Gajah Raya Semarang, Selasa (18/6/2024).

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu sebelumnya telah mengimbau kepada panitia Iduladha untuk menggunakan wadah daging kurban mamakai bahan yang ramah lingkungan.

Ketua Panitia Iduladha, MAJT, H Isdiyanto Isman SIP menjelaskan pelaksanaan penyembelihan hewan kurban berjalan lancar sesuai target waktu yang ditentukan.

“Tahun ini kami menerima 15 ekor sapi dan 32 kambing. Terima kasih kepada para mudhohi yang telah mempercayakan MAJT menyalurkan daging kurban, semoga menjadi amal baik bagi para mudhohi,” ujarnya.

Isdiyanto menjelaskan proses penerimaan hewan kurban, hingga penyembelihan dan pembagian dilakukan oleh tenaga profesional dan melibatkan instansi yang berwenang mengawasi kesehatan dan kualitas daging kurban.

“Seperti tahun-tahun sebelumnya, setiap hewan kurban setelah disembelih diperiksa hatinya untuk mengetahui ada tidaknya cacing yang berbahaya oleh dokter hewan. Semua diawasi dan diperiksa. Alhadulillah hewannya baik- baik semua,” jelasnya.

Sementara Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Semarang, Ahmad Fuad menyatakan sebagian besar masjid di Kota Semarang telah menerapkan penggunaan wadah non-plastik untuk membungkus daging kurban, seperti besek, daun jati, daun pisang, hingga daun lompong.

“Kami mendukung gerakan ramah lingkungan, plastik itu tidak ramah lingkungan karena sulit terurai,” tandasnya.

Fuad menambahkan, gerakan ramah lingkungan itu merupakan dorongan dari Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu yang meminta menghindari penggunaan plastik sekali pakai dalam pembagian daging kurban.

"Kami menginformasikan edaran dari Pemerintah Kota Semarang, dari Bu Wali, yang dulunya pakai plastik sudah banyak pakai besek," katanya. (-)

Editor: SetyoNt

RELATED NEWS