Konsorsium Pengusaha Peduli Sekolah Vokasi RI Revitalisasi Tujuh SMK di Jateng
Surakarta, Jatengaja.com – Tujuh sekolah menengah kejuruan (SMK) di Jawa Tengah, mendapatkan dukungan nyata dari sembilan perusahaan yang tergabung dalam Konsorsium Pengusaha Peduli Sekolah Vokasi RI.
Bahkan di tujuh sekolah tersebut sudah dibangun dan diberikan fasilitas penunjang sesuai dengan jurusan, serta sesuai skill labour.
Sembilan perusahaan yang termasuk dalam konsorsium itu adalah Bakti Barito, PT Profesional Telekomunikasi Indonesia, PT Indofood, PT Sinarmas, PT Agung Sedayu Group, Wings, Garuda Food, Triputra Group, dan First Resources.
Ketua Konsorsium Pengusaha Peduli Sekolah Vokasi RI, Primadi Serat mengatakan, peduli diartikan sebagai industri yang membutuhkan SMK sebagai tenaga kerja. Selain itu, para pengusaha tidak ingin melihat adanya pengangguran.
"Selain membutuhkan tenaga kerja SMK, kami melihat tidak ingin ada pengangguran. Lulusan SMK bisa menjadi penggerak roda perekonomian," katanya usai peresmian tujuh revitalisasi SMK di SMKN 8 Surakarta, bersama Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, Rabu (1/3/2023).
- Polda Jateng Terjunkan 2/4 Personel Polri Amankan Tahapan Pemilu 2024
- Pemprov Jateng Kucurkan Dana Hibah Senilai Rp148 Miliar
- Akibat Kasus Penganiayaan Anak Pejabat Kemenkeu, Kini Sebagian Besar Pegawai Kemenkeu Sudah Lapor LHKPN
Menurut Primadi, bangunan fisik tidak serta merta mengubah sekolah biasa menjadi sekolah unggulan. Sebab, yang menurutnya paling penting adalah menyelaraskan kurikulum dan melatih guru agar kompeten.
Dia mencontohkan, misalnya di SMKN 8 Surakarta yang melibatkan seniman ternama Garin Nugroho dan Eko Supriyanto (Eko Pece) untuk menggarap pertunjukan.
"Percuma gedung dibangun tapi SDMnya tidak. Kami ingin bangun teaching factory. Sekarang ada 7 sekolah, kami targetkan akhir 2024 ada 16 sekolah yang kami revitalisasi," ujarnya.
Adapun gubernur menjelaskan, untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan tenaga kerja sesuai kebutuhan industri perlahan terwujud, diperlukan Teaching industry.
"Tadi ada dari kawan-kawan (pengusaha) mengatakan bukan SMK yang butuh industri, tetapi industri yang butuh SMK. Hari ini ada sembilan perusahaan besar yang membantu SMK-SMK yang ada di Jawa Tengah. Alhamdulillah ini sudah ada kurang lebih 7 yang dibantu, ini bagus sekali dan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing," kata gubernur.
Libatkan Industri
Dikatakan, keterlibatan pemerintah dan dunia usaha dalam mendesain perencanaan bersama itu sudah tepat. Artinya kebutuhan tenaga kerja dari industri dapat disuplai dan dipenuhi oleh sekolah vokasi atau SMK.
Menurutnya, ada beberapa SMK di Jawa Tengah yang telah merasakan hasil kerja sama selama periode 2021-2022. Di antaranya SMKN 2 Surakarta, SMKN 5 Surakarta, SMKN 6 Surakarta, SMKN 4 Surakarta, SMKN 8 Surakarta, SMK Mandala Bhakti Surakarta, SMKN 2 Sukoharjo, SMK N 3 Semarang, SMKN 2 Kendal dan SMK Tunas Harapan Pati.
- Otorita Ibu Kota Nusantara Buka Lowongan Kerja PPNPN, Ini Syarat dan Waktu Pendaftaran
- Bikin Konten Menarik SIG, Abdul Wahid Dapat Hadiah Sepeda Motor Listrik
- Awal Tahun 2023, Penerimaan Pajak Tembus Rp162,23 Triliun
"Ini sungguh bagus. Tadi pagi saya lari lihat beberapa SMK tenyata untuk yang boga dibantu peralatan dapur, mereka sudah praktik dan masakannya enak. Untuk kesenian, ini ada Konser Hall mini yang mereka bisa menampilkan karya-karya dengan baik," katanya.
Setelah revitalisasi tujuh SMK itu, Ganjar akan terus menggandeng industri untuk meningkatkan kualitas SDM lulusan SMK. Ia sudah mengajukan beberapa sekolah lain agar fasilitasnya ditingkatkan sesuai kebutuhan industri saat ini. Baik dalam bentuk infrastruktur maupun bantuan alat dari perusahaan.
"Nanti akan ketemu kebutuhan industri dan sekolah yang disiapkan. Puncaknya adalah adanya teaching industry. Itu puncaknya sehingga anak-anak lebih terbiasa untuk praktik," tuturnya. (-)