Telkom Latih Eks Napiter Program Kewirausahaan
Jakarta, Jatengaja.com – Mantan narapidana terorisme (eks napiter) mendapat pelatihan kewirausahaan pelatihan agar membentuk kemandirian ekonomi bagi para eks napiter sekaligus penanggulangan terorisme dan radikalisme di Indonesia.
Selama 3 tahun terakhir, pelatihan kewirausahaan telah dilaksanakan di tiga Kabupaten, yakni Lamongan, Malang, dan Sidoarjo Jawa Timur. Terdapat 30 peserta pelatihan pada masing-masing Kabupaten yang dilaksanakan secara efektif dengan metode pelatihan yang interaktif.
Program memberikan pelatihan kewirausahaan yang terkait dengan pemasaran, pengelolaan bisnis, perancangan kemasan untuk ekspor dengan bekerja sama dengan instansi di bidang ekspor-impor, hingga pelatihan sablon dan memasak.
Pelatihan diadakan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) bekerja sama dengan Kementerian BUMN serta Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
SGM Community Development Center (CDC) Telkom, Hery Susanto menuturkan, melalui program pelatihan kewirausahaan, Telkom memberikan dukungan kepada peserta eks napiter dengan bantuan permodalan alat kerja dan bantuan brasiswa pendidikan kepada anak eks napiter peserta pelatihan yang mengalami kesulitan perekonomian.
- Presiden Jokowi Tegaskan Kebijakan Penghentian Ekspor Bahan Mentah Terus Dianjutkan
- Unik, Solo Bakal Gelar Lomba Melamun Pertama di Indonesia Berhadiah Total Rp1 Juta
- Pembebasan Lahan Jalan Tol Solo-Yogya Akan Rampung Awal 2023
Kedua bantuan tersebut telah tersalurkan dengan baik ke peserta pelatihan di 3 wilayah dengan total nilai lebih dari Rp800 juta. Selain itu, eks napiter sebagai pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) baru dapat bergabung sebagai UMK Binaan Telkom dan mendapatkan pembinaan serta pendampingan secara berkala.
“Harapannya, melalui pelatihan ini, para penerima bantuan dan pelatihan mampu memanfaatkan ilmu yang telah diterima dan dapat mengimplementasikannya pada kegiatan usaha yang dilakukan,” ujar Hery.
Program pelatihan dan bantuan ini harapannya dapat meningkatkan produktivitas para eks napiter sehingga menghindarkan mereka dari pengaruh terorisme yang memicu terulangnya tindak yang merugikan. Selain itu, program ini juga dijalankan dengan tujuan agar mereka lebih mandiri dalam melakukan usaha untuk memulihkan perekonomian mereka. (-)