Unik, Solo Bakal Gelar Lomba Melamun Pertama di Indonesia Berhadiah Total Rp1 Juta
Solo, Jatengaja.com - Perlombaan unik bakal digelar di Kota Solo yakni lomba melamun. Lomba yang baru kali pertama digelar di Indonesia rencananya akan berlangsung pada 5 Maret mendatang.
Penggagas lomba melamun itu adalah sebuah tempat kursus bahasa Korea di Solo, Jinju Academy, yang mengadopsi lomba serupa di Korea Selatan pada 2021 dan 2022 lalu.
Nantinya peserta Selama 60 menit, peserta hanya boleh terdiam atau melamun tanpa boleh melakukan aktivitas seperti bicara, makan/minum atau bermain HP. Peserta juga tidak boleh tidur dan mengganti posisi secara berlebihan.
- Presiden Jokowi Tegaskan Kebijakan Penghentian Ekspor Bahan Mentah Terus Dianjutkan
- Lewat Karya Tenun Ikat Warna Alam Ini Kisah Inspiratif Ibu Maria
- Hadir di Surabaya BCA Expo 2023 Ikut Meriahkan HUT BCA ke-66
- Melalui Penyediaan Bunga Hingga 2,66 Persen, BCA Optimis Permintaan Kredit Kendaraan Bermotor yang Meningkat di 2023
- Sepanjang 2022 Blu by BCA Digital Luncurkan 15 Inovasi Fitur Transaksi Perbankan
Jinju Academy sendiri bakal menggelar lomba di kantornya yang terletak Jalan DI Panjaitan No.44 Gilingan, Banjarsari, Solo. Lomba terbuka untuk umum dengan usia minimal enam tahun. Jinju mewajibkan pendampingan orang tua bagi peserta berusia 6-17 tahun.
“Jinju menargetkan sebanyak 40 peserta,” ujar Jinju dalam keterangannya dilansir dari trenaasia.com jaringan Jatengaja.com, Minggu (26/2).
Lalu bagaimana cara menentukan pemenang lomba melamun? Panitia akan menilainya dari sejumlah aspek mulai dari ketahanan/durasi melamun, kestabilan denyut jantung hingga pose terunik. “Denyut jantung akan diukur dengan alat setiap 15 menit.”
Pemenang akan diganjar hadiah total Rp1 juta, trial kelas bahasa Korea dan voucher diskon kursus hingga 30%. Peserta tak dipungut biaya untuk mengikuti lomba. Lomba melamun sejatinya muncul sejak 2014 dan diinisi seniman Korea Selatan, Woopsyang. Kegiatan itu sebagai bentuk protes masyarakat setempat terhadap hidup yang serba cepat dan penuh tekanan.
Woopsyang mengatakan lomba melamun dibutuhkan, terutama ketika dunia sedang dilanda bencana seperti pandemi Covid-19. Saat pandemi, tingkat stres warga memang cenderung meningkat sehingga butuh olah jiwa untuk kesehatan mental.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Chrisna Chanis Cara pada 26 Feb 2023