Waspada Bencana Susulan

Selasa, 18 November 2025 07:22 WIB

Penulis:Sulistya

Editor:Sulistya

18 logistik.jpg
Bantuan untuk warga terdampak longsor di Dusun Situkung, Desa Pandanarum, Kabupaten Banjarnegara sudah disiapkan dari mulai logistik, pangan, peralatan tidur, hingga obat-obatan.

Banjarnegara, Jatengaja.com - Gubernur Ahmad Luthfi mengingatkan masyarakat Jawa Tengah untuk meningkatkan kewaspadaan, mengingat banyaknya wilayah yang rawan longsor.
Jawa Tengah ini minimarket bencana. Ada daerah-daerah tertentu yang harus diantisipasi: Batang, Kendal, Wonosobo, Banjarnegara, Brebes–Bumiayu, Magelang, Temanggung. Potensi gerakan tanah tinggi. Harus ada pencegahan dini,” katanya.
Terkini adalah bencana tanah longsor yang terjadi di Kabupaten Banjarnegara. Tebing tinggi di kawasan hutan pinus Dusun Situkung, Desa Pandanarum, Kecamatan Pandanarum, runtuh setelah hujan dengan intensitas tinggi mengguyur selama hampir tiga jam pada Minggu, 16 November 2025.

Longsor dengan diameter sekitar 100 x 100 meter meluncur deras dan menghantam permukiman warga di RT 1 hingga RT 4 RW 03. Material berupa tanah, batu, dan kayu menghantam rumah warga yang ada di bawah tebing hingga luluh lantak.
Berdasar data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng mencatat, hingga Senin (17/11) pukul 08.37, ada 823 jiwa yang mengungsi ke pos pengungsian di halaman Kantor Kecamatan Pandanarum.
Dua orang dilaporkan meninggal dunia. Satu korban meninggal dunia di RSUD Banjarnegara, sementara satu lainnya ditemukan meninggal dekat lokasi longsor pada pukul 07.48.
Puluhan orang masih terjebak dan diduga di hutan berdasarkan laporan keluarga dan warga sekitar. Proses evakuasi dan pencarian terus dilakukan tim SAR.
Gubernur memastikan penanganan dilakukan secara terpadu sejak informasi bencana diterima.

Bantuan
Menurut gubernur, pencarian dan upaya penanganan diperkuat bersama Pangdam, Basarnas, dan BNPB. Dikatakan, bantuan dari provinsi sudah disiapkan dan dikirim.
“Untuk Banjarnegara, kami siapkan (lebih dari) Rp 700 juta. Sebelumnya hampir Rp 400 juta untuk wilayah Cilacap,” katanya.
Pemprov juga akan menggelar rapat terbatas untuk memperkuat mitigasi jangka menengah dan panjang.
Data bantuan yang telah masuk dari OPD dan BUMD Provinsi Jawa Tengah tercatat senilai Rp 385,48 juta. 

Bantuan tersebut meliputi logistik dari Dinas Sosial yang bersumber dari APBN senilai Rp 239,35 juta, beras dua ton dari Dinas Ketahanan Pangan senilai Rp 27 juta, serta obat-obatan dari Dinas Kesehatan senilai Rp 11,91 juta. 
Dukungan juga datang dari BUMD Jateng Peduli Bencana, yaitu logistik dari BPR BKK Mandiraja senilai Rp 15,5 juta dan tiga ton beras dari Bank Jateng senilai Rp 45 juta, serta logistik dari BPBD Jateng senilai Rp 46,72 juta.
Selain itu, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga mengalokasikan Belanja Tidak Terduga (BTT) sebesar Rp 450 juta untuk penanganan rumah warga yang tertimbun atau musnah. (-)