Undip Semarang Luncurkan Bus Anticovid-19 yang Diklaim Pertama Kali di Indonesia

Rabu, 10 November 2021 18:06 WIB

Penulis:SetyoNt

Editor:SetyoNt

bus-undip1.jpg
Rektor Undip Semarang, Prof. Yos Johan Utama (kiri) meluncurkan bus anticovid-19 yang diklaim pertama kali di Indonesia ((Jatengaja.com/dok. Humas Undip))

Semarang, Jatengaja.com - Universitas Diponegoro (Undip) Semarang meluncurkan armada bus yang diklaim sebagai bus anticovid-19 pertama kali di Indonesia.

Peluncuran dilakukan Rektor Undip Semarang, Prof. Dr. Yos Johan Utama, S.H., M.Hum di halaman gedung rektorat kampus Undip Tembalang, Semarang, Selasa 9 November 2021.

Bus yang diberi nama Bio Smart and Safe Bus tersebut merupakan hasil penelitian bersama antara Undip dengan Karoseri Laksana, dan PO Sumber Alam. 

Kerja sama ini merupakan implementasi dari program matching fund. Sebagai ketua tim program matching fund adalah Dr dr. Awal Prasetyo, M.Kes., Sp.THT-KL dari Fakultas Kedokteran Undip.

Program matching fund adalah bentuk nyata dukungan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Republik Indonesia untuk penciptaan kolaborasi dan sinergi strategis antara lembaga perguruan tinggi dengan pihak Industri.

Rektor Undip Semarang, Prof. Dr. Yos Johan Utama, S.H., M.Hum dalam sambutanya mengapresiasi inovasi dalam rangkka mendukung upaya pemerintah dalam menangani Covid-19 di Indonesia. 

Inovasi yang sudah dirancang ini harus terus berkembang, seperti pesan Ki Hajar Dewantara bahwa harus nontoni, niteni, nambahi. 

“Buat inovasi ini menjadi murah, simple dan smart. Dari model bis, diharapkan dapat didesain menjadi mobil yang lebih sederhana, biaya lebih murah tetapi lebih canggih,” katanya. 

Rektor menambah dari program matching fund akan menghasilkan karya-karya hebat yang mendukung industri dan tranportasi yang pada akhirnya menghasilkan revenue generating activities.

Sementara, Dr. dr. Awal Prasetyo, menjelaskan pengembangan riset bus anticovid-19 sudah dijalankan pada awal pandemi tahun 2020 yang didanai program matching fund

Menurutnya ada tiga komponen penting bus anaticovid-19 yakni penerapan physical distancing dengan kursi berjarak, aplikasi nanosilver supaya bebas mikroba dan bakteri, serta penyediaan masker herbal.

“Untuk mencegah penyebaran virus Covid 19, bus didesain dengan konsep segitiga sehat. Di mana ada lingkungan (environment), ada agen penyebab sakit (pathogen) dan inang (host),” ujarnya.

Nano Silver

Pada aspek lingkungan, sambung Awal, tata letak kursi penumpang menganut prinsip physical distancing. Serta sirkulasi udara kabin dirancang khusus agar udara menjadi lebih bersih dan sehat.

Sistem sirkulasi udara Bio Smart Bus adalah setelah AC dinyalakan dan mendinginkan kabin, udara akan dihisap oleh inlet AC yg terdapat pada bagian bawah bus, sehingga udara di kabin bus akan selalu fresh. 

Udara yang dihisap kemudian disalurkan melalui HEPA filter, UV- C lamp yang berfungsi utk menyaring partikel-partikel yang sangat kecil seperti virus dan mengurainya. 

Untuk aspek pathogen, seluruh permukaan interior kabin sudah dilapisi nano silver. Nano silver berfungsi menguraikan virus-virus yg menempel pada permukaan interior bus. 

Dengan adanya Hepa Filter, UV-C lamp, dan Nano Silver, maka jumlah virus atau peredaraan virus pada kabin bus akan diminimalisir secara signifikan.

Untuk menambah proteksi penumpang bus, setiap penumpang akan mendapat masker herbal gratis yang terbukti secara klinis dapat meningkatkan imun bagi penggunanya. 

“Masker herbal merupakan inovasi dari peneliti Undip,” tandas Awal.

Sementara, Kepala Sekretariat dan Protokol Undip, Dr. Agus Suherman, S.Pi, M.Si menambahkan, bus anticovid-19  adalah betuk nyata dukungan Undip untuk membantu pemerintah mengurangi penyebaran virus Covid-19. 

“Berharap akan ada lagi inovasi baru dari para peneliti Undip menerapkan tri dharma perguruan tinggi yakni pendidikan, penelitian, dan pengabdian yang memberi kemanfaatan bagi masyarakat,” katanya. (-)