UMKM
Rabu, 03 November 2021 20:12 WIB
Penulis:SetyoNt
Editor:SetyoNt
Pemalang, Jatengaja.com - Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang dikelola ibu-ibu di Desa Bantarbolang, Kabupaten Pemalang mengembangkan sirup dan selai barbahan baku buah rambutan.
Pembuatan minuman sirup dan selai dari rambutan itu didemonstrasi di hadapan Wakil Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Taj Yasin Maimoen, di Balai Desa setempat, Rabu (3/10).
Wagub Jateng Taj Yasin hadir beserta istri, Nawal Nur Arafah dalam rangka launching pelaksanaan Program Desa Sejahtera (Destara) Bantarbolang.
Program Destara dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng itu, salah satunya adalah memberikan pelatihan pengembangan UMKM.
Kepala Desa Bantarbolang, Dyah Anggraeni menyatakan, hampir tiap rumah di desanya memiliki pohon rambutan yang jadi bahan baku pembuatan sirup dan selai rambutan.
“Hampir tiap halaman rumah warga ada satu pohon rambutan, yang kemudian oleh warga diolah menjadi minumam sirup dan selai,” katanya.
Upaya warga tersebut, lanjut Dyah mendapatkakan dukungan baik Pemprov Jateng dengan memberikan bantuan alat produksi, pelatihan dan pendampingan dalam pengembangan produk tersebut.
Ke depan buah rambutan tidak hanya diolah menjadi minuman sirul dan selai, tapi akan dikembangkan lagi seperti stup semacam carica.
“Sementara sirup dan selai, tapi rencananya akan dibuat stup seperti carica. Sebenarnya sudah lama membuat seperti ini, tapi belum kelihatan. Nah, ini ada bantuan dari Pemprov Jateng semoga tambah berkembang,” harapnya.
UMKM pembuatan sirup dan selai berbahan buah rambutan itu dilakukan oleh ibu-ibu Desa Bantarbolang dari latar belakang ekonomi kurang mampu.
“Ada tiga kelompok, dengan tiap kelompok ada 10 orang. Jadi, total ada 30 orang dari warga kurang mampu,” ujar Dyah.
Seorang ibu warga Desa Bantarbolang, Sa'diyah menyatakan, sebelumnya buah rambutan hanya sebatas dikonsumsi, tapi sekarang dikembangkan menjadi sirup dan selai.
Dengan adanya inovasi produk buah rambutan tersebut, menurutnya akan mengangkat kesejahteraan masyarakat.
“Kalau dijual buah rambutan satu kilogram harganya Rp5.000, tapi kalau bentuk sirup sekitar Rp15.000 per 250 mili liter. Bisa memgangkat kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Sementara, Wagub Jateng, Taj Yasin Maimoen menyatakan, Pemprov Jateng berkomitmen memberikan pelatihan dan pendampingan terhadap produksi UMKM tersebut.
Menurutnya, pengembangan UMKM berbahan baku lokal tersebut akan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Dua kali panen rambutan dalam satu tahun. Bisa diolah dan dikemas sesuai kebutuhan seperti sirup dan bisa dibiki selai. Ini baru pemantik, nanti dikembangkan lagi,” ujar Gus Yasin panggilan Taj Yasin. (-)
Bagikan