Tinjau Banjir, Ganjar Dapati 2 Pompa Penyedot Air Rusak

Sabtu, 31 Desember 2022 17:16 WIB

Penulis:SetyoNt

Editor:SetyoNt

ganjar pompa rusak.jpg
Tinjau Banjir, Ganjar (kanan) Dapati 2 Pompa Penyedot Air Rusak (Jatengaja.com/dok. Humas Pemprov Jateng)

Semarang, Jatengaja.com - Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo mendapati dua pompa air di Rumah Pompa Sringin rusak sehingga tidak bisa optimal menyedot banjir.

Kerusakan dua pompa air di Rumah Pompa Sringin, Trimulya Demak diketahui saat Ganjar saat meninjau langsung kondisi banjir di sejumlah tempat Kota Semarang, Sabtu (31/12). 

Mengetahui adanya kerusakan dua pompa air itu, Gubernur Jateng langsung menelepon pelaksana teknis Rumah Pompa Sringin untuk segera memperbaiki dua unit pompa yang rusak. 

Rusaknya dua pompa air di Rumah Pompa Sringin menyebabkan jalan arah Semarang-Demak, tepatnya di depan RSI Sultan Agung terjadi banjir dan menyebabkan kemacetan lalu lintas.

Menurut laporan petugas jaga Ruma Pompa Sringin, dua pompa tersebut rusak akibat kebocoran oli hidrolis sehingga tak bisa difungsikan.

“Daua pompa nggak jalan yang satu rusaknya sudah agak lama, yang satunya baru kemarin. Maka kalau kondisinya darurat seperti ini saya minta segera diperbaiki,” katanya.

Ganjar menegaskan semua pihak harus dalam kondisi siaga dan merespon cepat situasi kedaruratan ini. Apalagi hingga siang hari, tim teknis tak kunjung datang dengan alasan banjir.

“Tadi alasannya karena banjir pak nggak bisa masuk ke sini. Lha saya bisa masuk ke sini, maka sebenarnya kita butuh ikhtiar dalam kondisi kedaruratan,” tegasnya.

Gubernur Jateng dua periode itu mengatakan, BMKG telah memprediksi cuaca esktrem seperti ini akan berlangsung hingga 3 Januari 2023 sehingga t im teknis, harus selalu siap dan siaga.

“Kalau kita tidak cepat memperbaiki itu cukup bahaya. Tadi malam juga kami minta seluruh pompa-pompa portable itu diaktifkan, karena ini kejadiannya merata,” ujarnya.

Hingga pukul 13.00 WIB, Sabtu (31/12), Ganjar menerima laporan banjir melanda di hampir seluruh wilayah pantura. Antara kain Kota Semarang, Pati, Kudus, Pekalongan, hingga Pemalang. (-)