Jumat, 28 Juli 2023 17:25 WIB
Penulis:SetyoNt
Editor:SetyoNt
Jakarta, Jatengaja.com - Selama ini kita kenal sebagai orang yang menemukan bola lampu adalah ilmuwan asal Amerika Serikat, Thomas Alva Edison. Namun, ternyata bukan satu-satunya yang berkontribusi pada pengembangan teknologi revolusioner ini.
Sebelum Thomas menemukan lampu, ternyata ada beberapa penemu sebelumnya telah membuka jalan baginya. Salah satunya adalah Joseph Swan, ahli kimia asal Inggris.
Pada tahun 1850, Joseph Swan mulai mencoba membuat lampu listrik lebih ekonomis, dan pada tahun 1860 dia telah mengembangkan bola lampu yang menggunakan filamen kertas karbon sebagai pengganti yang terbuat dari platinum.
Dikutip TrenAsia.com jaringan Jatengaja.com dari laman Live Science pada Jumat, 28 Juli 2023, Swan menerima hak paten di Inggris pada tahun 1878, dan pada Februari 1879 dia mendemonstrasikan lampu kerja dalam sebuah kuliah di Newcastle, Inggris, menurut Smithsonian Institution .
Filamen bola lampu Swan ditempatkan dalam tabung vakum untuk meminimalkan paparan oksigen dan memperpanjang umur pakainya. Sayangnya, pompa vakum tersebut tidak terlalu efisien, dan prototipe tersebut tidak cukup baik untuk penggunaan sehari-hari.
Thomas Alva Edison menyadari bahwa masalah yang dihadapi desain lampu Swan adalah pada filamennya. Filamen tipis dengan hambatan listrik yang tinggi akan membuat lampu praktis karena hanya membutuhkan sedikit arus untuk membuatnya bersinar.
Akhirnya, ia mendemonstrasikan bola lampunya, dengan filamen platinum dalam bola kaca vakum, pada bulan Desember 1879 di Menlo Park, New Jersey, menurut Franklin Institute. Terobosan Edison digunakan Swan ke dalam bola lampunya dan mulai mendirikan perusahaan penerangan listrik di Inggris.
Thomas Alva Edison yang merasa idenya digunakan segera menggugat pelanggaran paten, tetapi paten Swan adalah klaim yang kuat, setidaknya di Inggris, menurut CIO .
Hingga akhirnya, kedua penemu lampu tersebut akhirnya bergabung dan membentuk perusahaan bersama berbama Edison-Swan United. Perusahaan ini kemudian menjadi salah satu produsen bola lampu terbesar di dunia, menurut Science Museum Group.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Rumpi Rahayu pada 28 Jul 2023
Bagikan