Staskiun Tawang
Kamis, 24 April 2025 20:16 WIB
Penulis:Redaksi Daerah
Editor:Redaksi Daerah
SEMARANG — Sejumlah mitra pengemudi Grab di Kota Semarang melayangkan protes terhadap kebijakan baru bertajuk “Akses Hemat” yang diberlakukan oleh aplikator. Protes tersebut dilakukan dengan cara mengirimkan karangan bunga ke depan kantor Grab Semarang di Jalan Imam Bonjol, sebagai simbol kekecewaan mereka terhadap skema yang dinilai semakin memberatkan mitra.
Karangan bunga yang berjejer rapi menampilkan berbagai pesan sindiran dan kecaman. Beberapa di antaranya berbunyi, “Tolak Akses Hemat, Lawan Aplikator Penjajah”, “Pasukan 24 Jam Turut Berduka Atas Hilangnya Rasa Keadilan Untuk Mitra Grab”, hingga “Akses Hemat Membuat Sengsara”.
Para mitra menyatakan bahwa skema “Akses Hemat” membuat mereka harus mengeluarkan uang tambahan untuk berlangganan demi mendapatkan akses prioritas ke orderan. Mereka menilai sistem ini tidak adil karena memaksa mitra mengeluarkan biaya demi tetap bisa bekerja secara optimal di platform.
Sony, salah satu perwakilan mitra Grab di Semarang, menyatakan bahwa kebijakan ini menyulitkan mitra terutama yang sudah bekerja keras sepanjang hari.
“Kami hanya ingin bekerja dengan adil, tanpa harus membayar lebih untuk dapat orderan. Skema Akses Hemat ini justru membuat kami seperti harus beli jalan agar bisa bekerja. Ini tidak adil bagi kami mitra yang sudah berjuang setiap hari di jalan,” ujar Sony, Kamis, 24 April 2025.
Ia menambahkan, dampak langsung dari tidak berlangganan sangat terasa bagi para mitra.
“Kalau nggak langganan, orderan jadi anyep. Sehari bisa cuma dapat satu dua order, padahal kami butuh penghasilan buat keluarga. Rasanya seperti dipaksa langganan kalau mau tetap jalan,” ungkap Sony.
Protes ini mencerminkan semakin tingginya ketegangan antara mitra dan aplikator Grab , yang selama ini kerap terjadi akibat kebijakan sepihak tanpa dialog yang cukup dengan para pengemudi.
Bagikan
Staskiun Tawang
16 hari yang lalu
Kekerasan
18 hari yang lalu
BPR Arto Moro Semarang
2 bulan yang lalu