penyakit
Sabtu, 16 Oktober 2021 21:43 WIB
Penulis:SetyoNt
Editor:SetyoNt
Jatngaja.com - Orang yang minum kopi sambil merokok bawaannya tidak ingin makan alias malas makan karena merasa sudah kenyang.
Menurut pakar herbal, dr. Zaidul Akbar, hal ini karena kopi yang mengandung kafein dan rokok yang mengandung nikotin memicu pengeluaran insulin, sehingga seakan-akan tubuh sedang banyak glukosa.
Sebab insulin dikeluarkan tubuh untuk memasukan glukosa ke dalam sel tubuh. Artinya atau bahasa mudahnya jika ada kandungan lemak-lemak yang mau di rontokan di tubuh ya minum aja kopi.
“Tapi kopi beneran dan tanpa gula. Dengan catatan ya tidak berlebihan dan sesuaikan dengan kondisi tubuhnya,” tulis dr. Zaidul Akbar dalam Instragram@zainulakbar.
Itu sisi baiknya meski ada juga hal lain yang bisa bikin masalah ketika kopi berlebihan, ya jurusnya adalah jangan berlebihan.
Dokter Zaidul Akbar menambahkan, yang menjadi masalah kalau terus-terusan kofein dan nokotin ini masuk ke dalam tubuh, apa yang terjadi? Tubuh seperti sedang “dikecoh” seakan-akan dengan keluarnya mereka berdua, tubuh sedang banyak glukosa kan?
“Lama-lama ya jadi kacau semua sistemnya, apalagi jika ngopinya pake gula pasir, udah banjir gula, banjir insulin pula, yang dari salah satu bahan tersebut, akan menstimulus hormon baru utk keluar yaitu endorfin alias hormon kenikmatan,” tulisnya.
Artinya dengan banjir terus menerus insulin dan glukosa tadi yang sejatinya mereka dikeluarkan ketika ada makanan masuk maka lama kelamaan akan terjadi kekacauan pada sistem tubuh secara umum.
“Jadi ngopi boleh? Ya boleh aja tentunya dengan syarat tidak menjadikannya sebagai syarat untuk hidup bahagia. Bahagia itu kalau bisa banyak berbuat baik dan taat perintah Allah,” imbuhnya.
Itu sebabnya di beberapa penjelasan ahli, yang mau bakar-bakaran lemak ya bisa minum kopi pahit atau kayu manis atau teh hijau, begitu kata mereka untuk menurunkan sensasi lapar di tubuh
“Dan abis minum kopi pahit itu ada rasa manis yang ke luar di lidah, kata pencinta kopi, setelah pahit ada manis yang dirasa. Faham la ya?” tulis dr. Zainul Akbar. (-)
Bagikan