Sepekan, Gunung Merapi 4 Kali Luncurkan Awan Panas

Minggu, 12 Desember 2021 20:13 WIB

Penulis:Sulistya

Editor:Sulistya

IMG-20211212-WA0010.jpg
Pemantauan Gunung Merapi oleh BPPTKG

Yogyakarta, Jatengaja.com - Selama sepekan terakhir, Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta masih menunjukkan aktivitas cukup tinggi. Dalam sepekan, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melaporkan, terdapat empat kali guguran awan panas dan 190 kali guguran lava pijar. 

Terbaru, guguran awan panas terjadi pada Minggu, 12 Desember 2021 pukul 10.18 WIB yang tercatat di seismogram dengan amplitudo 27 mm dan durasi 158 detik. Jarak luncur 2.000 m ke arah barat daya.

Kepala BPPTKG Yogyakarta, Hanik Humaida menuturkan, dari pemantauan selama sepekan dari tanggal 3 hingga 9 Desember 2021 ini cuaca Merapi pada pagi dan malam hari umumnya cerah, sedangkan siang dan sore hari berkabut.

Pada Minggu ini teramati sebanyak empat kali awan panas guguran ke sungai Bebeng dengan jarak maksinal 2,2 km. Guguran lava juga teramati sebanyak 190 kali ke arah barat daya dominan ke sungai Bebeng dengan jarak luncur 2 km.

"Baik kubah lava barat dan kubah lava tengah teramati masih mengalami pertumbuhan. Volume mubah lava barat daya sebesar 1.629.000 meter kubik dan kubah lava tengah sebesar 3.007.000 meter kubik," ungkap Hanik, Minggu (12/12/2021).

Intensitas Gempa

Sementara, intensitas kegempaan pada Minggu ini juga relatif tinggi. Deformasi Gunung Merapi yang dipantau dengan menggunakan EDM pada minggu ini menunjukkan laju pemendekan jarak sebesar 0,5 cm/hari.

Intensitas curah hujan maksimal 53 mm/jam selama 80 menit di Pos Babadan pada tanggal 9 Desember 2021. Dilaporkan pula terjadi penambahan aliran dan lahar lada sungai Gendol, Boyong dan Pabelan.

BPPTKG Yogyakarta merekomendasikan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 km ke arah sungai Woro dan sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Masyarakat pun diminta agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya. Selain itu warga juga diimbau agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.

"Aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif. Status aktivitas ditetapkan dalam tingkat siaga", pungkasnya. (-)

Tulisan ini telah tayang di jogjaaja.com oleh Ties pada 12 Dec 2021