Indonesia
Senin, 06 Desember 2021 11:30 WIB
Penulis:SetyoNt
Editor:SetyoNt
Jakarta, Jatengaja.com – Presiden Joko Widodo (Jokow) merasa optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal IV 2021 bisa mencapai 5,5%, menyusul membaiknya kondisi pandemi Covid-19 di tanah air dan global.
Sejumlah indikator kunci telah menunjukkan adanya perbaikan yang bisa membuat lompatan menuju pemulihan ekonomi secara nasional seperti sebelum terjadinya pandemi Covid-19.
Kepala Negara juga sangat yakin ekonomi Indonesia menuju tahap pemulihan besar di tahun depan jika kondisi saat ini dapat terus dipertahankan.
"Kita harapkan di kuartal keempat ini, hitungan kita antara 4,5 persen sampai 5,5 persen. Itu yang kita harapkan bisa tercapai," katanya dalam acara Apel Kepala Kesatuan Wilayah (Kasatwil) Tahun 2021 dikutip Senin, 6 Desember 2021.
"Kalau pengendaliannya masih seperti ini, nah di 2022 inilah, kebangkitan ekonomi akan kelihatan asalkan kondisi seperti yang kita hadapi sekarang ini," imbuhnya.
Pada kuartal pertama 2021, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih minus 0,74%. Namun seiring perbaikan, ekonomi mengalami rebound sangat tinggi pada kuartal kedua menjadi 7,07%. Pada kuartal ketiga, terus mengalami perbaikan meski mengalami perlambatan akibat digebuk varian Delta pada Juli 2021.
Pemerintah hanya bekerja maksimal kurang dari dua bulan untuk mengaktivasi ekonomi karena praktis selama 1,5 bulan, yaitu mulai Juli sampai Agustus pertengahan terjadi Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat atau PPKM Level 4.
Genjot Investasi
Badan Pusat Statistik (BPS) akhirnya melaporkan bahwa pertumbuhan ekonomi berada di level 3,51% pada kuartal ketiga, berada di atas asumsi pasar yang memperkirakan bisa terjadi minus.
Jokowi mengatakan bahwa motor penggerak dari pertumbuhan ekonomi adalah investasi, bukan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Tahun ini pemerintah menargetkan realisasi investasi hingga Rp900 triliun.
Hingga kuartal ketiga 2021, realisasi investasi telah mencapai 73% atau Rp659,4 triliun. Tahun depan, Jokowi menargetkan investasi sangat tinggi menjadi Rp1.200 triliun.
"Supaya tahu, APBN itu hanya mempengaruhi kurang lebih 15 persen sampai 18 persen dari pertumbuhan ekonomi yang kita miliki. Jangan keliru. Artinya apa? (Sebanyak) 85 persen perputaran uang, pertumbuhan ekonomi itu ada di swasta dan BUMN," terang Jokowi.
Jokowi mengungkapkan bahwa seiring dengan pemerataan infrastruktur di Tanah Air, gairah investasi di berbagai daerah pun mulai terlihat. Hal itu tampak dari peta geografis realisasi investasi pada kuartal terakhir tahun ini.
Dari data Kementerian Investasi, tercatat bahwa realisasi investasi di luar Pulau Jawa lebih besar yaitu Rp340,7 triliun dibandingkan di Pulau Jawa yang sebesar Rp318,7 triliun.
"(Sekarang) Di luar Jawa sudah lebih besar. Di Jawa itu 48 persen, di luar Jawa sudah 51,7 persen. Sudah lebih banyak di luar Jawa, artinya ini bagus, pergeseran ini bagus. Dulu lebih dari 68 persen itu ada di Jawa," papar Jokowi. (-)
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Daniel Deha pada 06 Dec 2021
Bagikan
Indonesia
sebulan yang lalu