Pemprov Jateng Selama Telah Gelar 1.565 Gerakan Pangan Murah, Omzet Capai Rp37 Miliar

Minggu, 21 September 2025 16:12 WIB

Penulis:SetyoNt

Editor:SetyoNt

pangan.jpg
Pemprov Jateng Selama Januari-September 2025 Gelar 1.565 Gerakan Pangan Murah, Omzet Capai Rp37 Miliar. (dok.jatengprov)

Semarang, Jatengaja.com - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) selama kurun waktu Januari-September 2025 telah menggelar Gerakan Pangan Murah sebanyak 1.565 kali dengan nilai omzet mencapai Rp37 miliar. 

Kegiatan Gerakan Pangan Murah (GPM) tersebut terselenggara melalui kolaborasi antara Pemprov Jateng dengan Pemerintah Kabupaten dan Kota, Bank Indonesia, BUMD seperti PT Jateng Agro Berdikari, Bank Jateng, serta Bulog. 

Sedangkan komiditas pangan yang dijual pada kegiatan GPM antara lain beras, jagung, minyak, daging, dan bahan pokok lainnya yang harganya di atas harga acuan pembelian, tapi lebih murah dari harga di pasar. 

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Jateng, Dyah Lukisari menyatakan sebaran kegiatan GPM ini sudah menjangkau di semua daerah di Jawa Tengah. 

“Gerakan Pangan Murah ini adalah upaya kami dalam menjaga stabilisasi pasokan dan harga pangan,” katanya di Semarang, Jumat 19 September 2025. 

Pelasana tugas (Plt) Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan Jateng, Sri Brotorini menambahkan, GPM dilaksanakan di sejumlah tempat, termasuk dilaksanakan di pabrik-pabrik dengan sasaran para pekerja. 

Selain Gerakan Pangan Murah, lanjut dia, upaya Pemprov Jateng untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan adalah fasilitasi distribusi pangan. Program ini untuk mendukung kios pangan murah serta intervensi terhadap bahan pokok penting yang defisit di Jawa Tengah. 

"Untuk kios pangan murah ada 428 unit, terdiri atas kios pangan masyarakat dan usulan dari Koperasi Desa /Kelurahan Merah Putih," jelasnya.

Dari total 8.523 koperasi merah putih yang ada di Jawa Tengah, baru sekitar 64 koperasi yang sudah mengusulkan. Dari jumlah itu yang sudah terealisasi menggunakan dana fasilitasi distribusi pangan ada 46 koperasi.

“Kami akan terus dorong agar Koperasi Merah Putih bisa eksis, nantinya didukung dana fasilitasi distribusi yang ada di Dinas Ketahanan Pangan,” katanya.

Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi sebelumnya mengatakan gerakan pangan murah dan fasilitasi distribusi pangan merupakan bentuk kehadiran negara dalam rangka mendukung keterjangkauan daya beli masyarakat. 

Ke depan, ia menyiapkan langkah jangka panjang untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan, dengan menciptakan konektivitas produk-produk unggulan kabupaten/kota di Jawa Tengah. 

“Sebisa mungkin Jawa Tengah memenuhi kebutuhan bahan pokok penting dari hasil produksi sendiri.Terima kasih kepada dinas ketahanan pangan dan lainnya yang sudah membuat terobosan gerakan pangan murah,” ujar gubernur Jateng. (-)