Pemprov Jateng Raih Penghargaan Insentif  Fiskal Rp6,45 Miliar, karena Berhasil Turunkan Stunting

Kamis, 05 September 2024 16:11 WIB

Penulis:SetyoNt

Editor:SetyoNt

jateng hadiah.jpg
Pj Gubernur Jateng, Nana Sudjana (kanan) menerima penghargaan insentif fiskal dari Wakil Presiden, Ma'ruf Amin. (Jatengaja.com/dok. Humas Pemprov Jateng)

Jakarta, jatengaja.com - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) diganjar penghargaan dari pemerintah pusat berupa insentif fiskal senilai Rp6,45 miliar karena berhasil menurunkan stunting.

Wakil Presiden RI, Ma'ruf Amin selaku Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting Nasional menyerahkan penghargaan kepada Penjabat Gubernur Jateng, Nana Sudjana pada acara Rakornas Percepatan Penurunan Stunting di Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta, Selasa (4/9/2024).

Sebelumnya pada 2023, Pemprov Jateng juga memeroleh penghargaan insentif fiskal dari pemerintah pusat dengan nilai Rp5,97 miliar.

Pjb Gubernur Jateng, Nana menyatakan, insentif fiskal  yang diperoleh akan digunakan untuk menuntaskan penanganan stunting yang masih tersisa di Provinsi Jateng.

“Untuk percepatan penanganan stunting, Pemprov Jateng telah menganggarkan Rp194,6 miliar yang diberikan dalam bentuk bantuan keuangan kepada kabupaten dan kota, terutama yang kasus stuntingnya masih tinggi,” ujarnya. 

Menurut Nana prevalensi stunting di Jateng berdasarkan rilis Survey Kesehatan Indonesia (SKI) pada Maret 2024  di tahun 2023 sebesar 20,7 persen, menurun 0,1 persen dibandingkan tahun 2022  yang sebesar 20,8 persen. 

Langkah percepatan penurunan stunting Jateng berkolaborasi dengan banyak pihak, sesama pemerintah, BUMN, BUMD, perguruan tinggi, swasta hingga tokoh agama dan tokoh masyarakat.

"Jadi memang perlu ada suatu kolaborasi untuk menangani stunting ini. Kita tidak hanya bisa sendiri, artinya juga ada keterlibatan tokoh agama, tokoh masyarakat juga ini kita libatkan," jelasnya.

Sementara, Wakil Presiden RI KH Ma'ruf Amin dalam sambutannya mengatakan, telah menerima laporan tentang upaya pencegahan stunting melalui intervensi serentak, yang sudah dilaksanakan di seluruh kabupaten dan kota. 

“Data ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin sebagai dasar intervensi sensitif dan spesifik, agar program yang sudah disusun dapat tepat sasaran dan target prevalensi stunting segera tercapai,” ujarnya. (-)