Pemprov Jateng Akan Gelar 100 Gerakan Pangan Murah untuk Stabilkan Harga Beras

Kamis, 29 Februari 2024 11:47 WIB

Penulis:SetyoNt

Editor:SetyoNt

bahan pangan.jpg
Penjabat (Pj) Gubernur Jateng, Nana Sudjana sedang meninjau gerakan pasar murah di Kabupaten Magelang (Jatengaja.com/dok. Humas Pemprov Jateng)

Magelang, Jatengaja.com - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) akan menggelar gerakan pangan murah sebanyak 100 kali hingga Idulfitri mendatang guna menstabilkan harga beras di pasaran,

Penjabat (Pj) Gubernur Jateng, Nana Sudjana menyatakan, gerakan pangan murah selain menstabilkan harga, juga  membantu keterjangkauan masyarakat untuk membeli bahan pangan, terutama beras.

Menurut Nana, sejumlah harga sembako mengalami kenaikkan, seperti harga beras medium Rp15 ribu  sampai Rp16 ribu per kilogram, beras premium  Rp19 ribu sampai Rp20 ribu per kilogram. Selain itu, harga komoditas cabai, telur, dan daging juga fluktuatif.

“Harga yang dijual di gerakan pasar murah lebih rendah dibandingkan atas harga di pasar, karena Pemprov Jateng memberikan subsidi transportasi kepada para vendor,” katanya di sela meninjau kegiatan “Gerakan Pasar Murah” di halaman Kantor Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, Rabu (28/2/2024).

Setidaknya ada 13 vendor yang dilibatkan dalam gerakan pangan murah (GPM) di Kabupaten Magelang, yang menyediakan bahan pangan berupa beras, gula, minyak goreng, ayam potong, telur, hingga tepung.

Misalnya Bulog Cabang Magelang semula menyediakan stok 6 ton beras, setelah melihat antusias masyarakat, Bulog kemudian menambah stok 2 ton, jadi total 8 ton beras SPHP dari Bulog. 

Lalu ada stok beras yang dijual oleh Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) setempat sekitar 2 ton.

“Pelaksanaan GPM akan terus kita gelorakan, tidak hanya Provinsi, tetapi mungkin nanti dari kabupaten/kota melakukan hal sama.Sampai sekarang sudah teralisasi 72 kegiataan GPM,” kata Nana.

Sementara, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jateng, Dyah Lukisari menambahkan, pemilihan Kabupaten Magelang sebagai lokasi GPM dikarenakan daerah itu pernah masuk dalam kategori indeks perkembangan harga tinggi. 

"Selain itu Kabupaten Magelang menjadi salah satu daerah dari 17 kabupaten dengan kemiskinan ekstrem di Jawa Tengah,” ujarnya.

Warga Mungkid, Kabupaten Magelang, Ani mengaku, gerakan pasar murah itu sangat membantu sekali untuk kalangan menengah ke bawah. 

"Sekarang harga beras minimal Rp15 ribu bahkan bisa lebih. Adanya pasar murah begini dengan harga Rp10.900 perkilogram sangat menghemat sekali untuk belanja," kata dia sambil berharap, pemerintah bisa menurunkan dan menstabilkan harga bahan pokok. (-)