Musim Kemarau, Kasus Penyakit Infeksi Paru Peringkat Pertama di Kota Semarang

Senin, 21 Agustus 2023 20:28 WIB

Penulis:SetyoNt

Editor:SetyoNt

hakam
Kepala Dinkes Kota Semarang, Abdul Hakam menyebutkan infeksi paru peringkat pertama penyakit di musim kemarau. (Jatengaja/com.semarangkota.go.id)

Semarang, Jatengaja.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Semarang menyebutkan kasus infeksi penyakit paru menjadi penyakit yang mendominasi saat musim kemarau panjang saat ini.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Semarang, Moh Abdul Hakam kasus infeksi paru berada di urutan pertama pada 10 kasus besar.

“Kasus infeksi paru atau pneumonia mendominasi sejak dua bulan terakhir masuk top ten, nomor satu,” katanya tanpa menyebutkan jumlah kasus infeksi paru dilansir dari semarangkota.go.id, Senin (21/8/2023).

Lebih lanjut Hakam menjelaskan, cuaca panas seperti saat ini dibutuhkan kehati-hatian, karena efek El Nino tidak hanya cuaca panas dan kemarau panjang, melainkan juga perubahan pola penyakit. 

Saat musim dingin, penyakit didominasi demam berdarah maupun leptospirosis. Sedangkan, pada musim panas, penyakit didominasi infeksi paru, darah tinggi, dan kencing manis. 

Oleh karenanya, Hakam mengimbau masyarakat tidak langsung terpapar matahari karena kasus infeksi paru tinggi ini dipicu cuaca panas yang tidak menurunkan bakteri, virus, maupun jamur di sekitar lingkungan. 

“Saat panas, bakteri, virus, maupun jamur masuk ke rumah hingga bisa masuk ke dalam tubuh manusia yang mempengaruhi daya tahan tubuh manusia terutama untuk kelompok rentan, lansia, dan yang punya penyakit penyerta atau kencing manis harus memperhatikan pola makan,” ujarnya.

Hakam menyarankan agar kegiatan dilakukan pada pagi dan sore hari. Sedangkan, pada siang hari, perlu menahan diri tidak berakitifitas yang langsung terkena paparan sinar matahari. 

Jika memiliki kepentingan mendesak harus ke luar rumah, diusahakan menggunakan pelindung seperti payung atau topi. 

"Hindari dehidrasi. Perbanyak minuman air mineral. Jangan minum kadar gula tinggi. Risikonya masuk kelompok rentan. Nanti, mudah kemasukan bakteri atau virus," jelasnya. 

Kepala Dinkes Kota Semarang berharap kasus infeksi paru bisa ditekan, sebab angka kematian pada kasus ini cukup tinggi. 

“Kami mengimbau masyarakat terus menerapakan pola hidup sehat dengan beraktivitas fisik minimal 30 menit dan mengatur pola makan dan minum yang baik,” ujar Hakam. (-)