Mengoptimalkan Peluang UMKM melalui Program Kewirausahaan Telkom

Senin, 03 April 2023 20:50 WIB

Penulis:Sulistya

Editor:Sulistya

3 telkom.jpg
Proses produksi salah satu UMKM binaan Telkom Batik “ATIK”, Batik Besurek khas Bengkulu.

Jakarta, Jatengaja.com – Program pelatihan kewirausahaan dan pemberdayaan bagi pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) terus dijalankan oleh PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom)

Sebagian besar program pelatihan dilakukan oleh para tenaga ahli wanita. Ini karena PT Telkom bersama komunitas perempuan berkarya (Srikandi) TelkomGroup senantiasa berupaya mendukung kesetaraan gender di lingkungan kerja maupun dalam lingkup yang lebih luas termasuk terhadap pelaku ekonomi mikro kecil binaannya. 

Banyak UMKM binaan Telkom yang berhasil leading sector, bahkan tumbuh menjadi unggulan skala global pada lini usahanya. Contohnya, Batik OZZY Pekalongan. Pemilik usaha Batik OZZY, Lianawaty Hidayat, berhasil merintis butik fesyen dan batik handcraft dengan desain produk yang terinspirasi dari kombinasi peristiwa alam dan kehidupan sosial. 

Mengusung slogan "The Most Unique Handcraft Batik from Pekalongan”, Batik OZZY dapat dikenali dari ciri khas pada batik warna dan tulisan tangan pada rancangannya.

SGM Community Development Center Telkom, Hery Susanto mengatakan, program pinjaman modal usaha sebagai program utama dalam mendukung pelaku usaha hingga saat ini masih konsisten dijalankan Telkom. Melalui program ini, Telkom banyak mencetak pelaku usaha unggulan yang berhasil dalam ekspansi bisnisnya. 

Hal ini dirasakan oleh usaha Batik Besurek khas Bengkulu “ATIK”, dirintis sejak tahun 1999, ATIK masih terus yakin untuk memperkenalkan daerah Bengkulu melalui produk kerajinan batik khasnya. Sempat mengalami kesulitan dalam bersaing dengan kompetitor, ATIK berhasil melakukan inovasi terhadap produk dan pemasarannya melalui bantuan yang disalurkan oleh Telkom.

Ekonomi Digital

UMKM Batik Widi Nugraha juga turut menjadi berpartisipasi pada program pembinaan yang diadakan Telkom. Menjalankan usahanya sejak tahun 2010, Budi Siwi Riyayanawati, kini berhasil melahirkan ratusan lebih pecanting handal yang mendukung usahanya termasuk putra keduanya Widi Rosliandi Nugraha. 

Terlahir sebagai penyandang disabilitas tuna rungu, Widi berhasil menyelesaikan pendidikannya dari SLB-B jurusan tata busana, untuk melanjutkan usaha batik. Telkom sebagai perusahaan yang terbuka pada keberagaman dan inklusivitas juga menjalankan program pembinaan dan pemberdayaan kepada masyarakat penyandang disabilitas. Dengan keterbatasan yang dimiliki, Widi bersama seluruh pengrajin di Batik Widi Nugraha tetap optimis dalam mengikuti program pelatihan yang diadakan oleh Telkom.

“Menghadapi era ekonomi digital, Telkom menyadari bahwa kapabilitas digital masyarakat terutama pelaku UMKM menjadi hal yang krusial. Maka dari itu, Telkom memberikan solusi yang inovatif untuk dapat memperkuat kapabilitas digital termasuk access to capital, access to competence, dan access to commerce. Melalui berbagai program pembinaan dan pendanaan, Telkom akan terus konsisten mendorong mitra binaan unggulan untuk terus berinovasi dan memperluas pasar dengan digital,” ujar Hery.

Di tengah perkembangan teknologi yang kian pesat, Telkom juga tidak lupa untuk mendukung kelestarian budaya. Untuk itu, Telkom juga turut mengambil peran dalam melestarikan budaya melalui dukungan kepada pelaku UMKM kerajinan tradisional sekaligus meningkatkan taraf ekonomi dan produktifitas daerah. 

Tuta Etnik Soppeng merupakan sebuah UMKM yang menawarkan produk anyaman tas plastik dengan kualitas tinggi karya sekelompok pengrajin tas anyaman di Kecamatan Lalabata Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan. (-)