Indonesia
Minggu, 21 Juli 2024 17:18 WIB
Penulis:SetyoNt
Editor:SetyoNt
Jakarta, Jatengaja - Pemerintah melalui Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas memohon maaf kepada jemaah haji Indonesia bila pelayanan selama ibadah haji di Tanah Suci 1445 Hijriah/2024 masih ada kekurangan.
“Kami atas nama pemerintah memohon maaf jika selama memberikan pelayanan selama di Tanah Suci ada kekurangan di sana-sini. Kami mohon keikhlasannya untuk dimaafkan,” katanya saat menyambut kedataangan jemaah haji Indonesia kelompok terbang (kloter) 63 Embarkasi Jakarta (JKG 63) di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Minggu 21 Juli 2024.
Dilansir dari kemenag.go.id, jemaah JKG 63 mendarat di Bandara Soekarno Hatta sekitar pukul 06.40 WIB, Minggu. Jemaah selanjutnya diantar ke Asrama Haji Pondok Gede dan sampai sekitar pukul 07.20 WIB.
Tercatat total ada 388 jemaah dan 5 petugas haji asal DKI Jakarta. JKG 63 adalah kloter terakhir yang dilepas melalui Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta.
Penyambutan ditandai dengan pengalungan bunga oleh Menag kepada perwakilan jemaah haji JKG 63, yakni Sasdi Junaidi dan Iin Khodijah.
"Selamat datang di Tanah Air. Selamat bertemu kembali dengan keluarga di rumah,” ujar Gus Men pangilan Menag.
Menag mendoakan jemaah haji Indonesia mendapatkan predikat haji yang mabrur dan mabrurah, serta berpesan untuk menjaga kemabruran. Karena menjaga kemabruran tidak lebih mudah dibanding mencapai kemabruran.
Kepada para jemaah haji Indonesia yang sudah kembali ke Tanah Air, Gus Men meminta untuk mendoakan jemaah haji yang saat masih berada di Tanah Suci, termasuk jemaah yang wafat di Tanah Suci.
“Semoga saudara kita jemaah haji Indonesia yang wafat, husnul khatimah, diterima seluruh amal ibadahnya, dan mendapatkan tempat yang terbaik di sisi Allah,” harapnya.
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag, Hilman Latif, sebelumnya mengatakan pelayanan yang diberikan oleh petugas haji dilakukan sampai tuntas.
"Ini adalah sebuah perjuangan panjang yang tak kenal lelah. Kami mengucapkan beribu terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada para petugas yang tak kenal lelah, baik di Tanah Suci maupun di tanah air," kata Hilman.
Selain kepada para petugas, apresiasi dari pemerintah dan mitra kerja di Arab Saudi juga disampaikan kepada para jemaah haji Indonesia, karena dianggap paling tertib dan disiplin dibanding jemaah dari negara lain.
Sementara, salah satu jemaah kloter 63 JKG, Yumidah menyatakan selama 43 hari ibadah haji di Arab Saudi, secara umum tidak ada masalah dan kendala berarti, sehingga bisa menjalankan ibadah dengan nyaman dan khusyuk meski berhaji seorang diri.
“Saya nikmat dan senang di Tanah Suci. Hanya kalau bisa untuk menu makanannya tidak terlalu monoton, ganti-ganti gitu,” sara jemaah yang tinggal di Kebayoran Lama Jakarta ini. (-)
Bagikan
Indonesia
sebulan yang lalu