Selasa, 09 Januari 2024 17:55 WIB
Penulis:Sulistya
Editor:Sulistya
Jakarta, Jatengaja.com - Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), Erika Retnowati menjelaskan, Pemerintah telah menetapkan kuota penjualan Bahan Bakar Minyak (BBM) Subsidi jenis Pertalite untuk anggaran 2024 sebesar 31,7 juta kiloliter (KL).
Adapun kuota yang ditetapkan pada 2023 sebesar sebesar 32,56 juta KL. Dikatakan, penurunan kuota Pertalite 2024 mengacu berdasarkan realisasi sepanjang 2023 diangka 30 juta KL atau 92,24%.
"Menghitung dengan pertumbuhan melihat juga kenaikan dari tahun lalu ke 2023 sehingga kami menetapkan untuk kuota di 2024 sebesar 31,7 juta KL,” katanya dalam konferensi pers Penutupan Posko Nasional Sektor ESDM pada Senin, 8 Januari 2024, dikutip dari www.trenasia.com.
Erika menuturkan, realisasi selama satgas Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru) realisasi penyaluran solar subsidi justru overkuota sebanyak 3% atau diangka 17,5 juta KL. Dijelaskan, BPH Migas telah menyiagakan sebanyak 116 Terminal BBM, 7.897 SPBU, 5.480 Pertashop dan 71 DPPU. Terdapat Layanan tambahan BBM berupa SPBU Siaga, Kiosk Pertamina Siaga, Motorist, dan Mobil Tangki Standby. Coverage days stok BBM Nasional berkisar antara 3 sampai 64 hari.
Penyaluran BBM tertinggi secara nasional untuk arus mudik terjadi pada tanggal 23 Desember 2023, dengan kenaikan gasoline sebesar 15,73% dari penyaluran normal. Sedangkan untuk arus balik pertama terjadi pada tanggal 26 Desember 2023 dengan kenaikan gasoline sebesar 8,56% dari penyaluran normal.
Kepala BPH Migas itu menyebut, untuk arus balik II terjadi pada tanggal 3 Januari 2024 dengan kenaikan gasoline 9,14% dari penyaluran normal. Adapun secar total penyaluran selama periode Posko Nataru 2023-2024 dibandingkan rata-rata penyaluran normal untuk gasoline naik sebesar 4,5% dan avtur naik sebesar 1,8%, sedangkan gasoline turun sebesar 3,9%. (-)
Bagikan