Infrastruktur Kian Baik, Masyarakat Sijono Batang Semakin Produktif

Sabtu, 11 Februari 2023 12:12 WIB

Penulis:Sulistya

Editor:Sulistya

11 batang.jpeg
Desa Sijono, Kecamatan Warungasem, Kabupaten Batang, mendapat bantuan pembangunan beton jalan, aspal jalan, talut jalan, jaringan irigasi tingkat usaha tani, dan jaringan irigasi desa. (dok/humas prov jateng)

Batang, Jatengaja.com – Masyarakat Desa Sijono, Kecamatan Warungasem, Kabupaten Batang, mendapat bantuan pembangunan beton jalan, aspal jalan, talut jalan, jaringan irigasi tingkat usaha tani, dan jaringan irigasi desa.

Bantuan keuangan senilai Rp1,38 milliar dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam bentuk pembangunan infrastruktur berlangsung pada 2021 dan 2022. Dengan fasilitas infrastruktur yang semakin baik, menjadikan masyarakat setempat semakin produktif.

“Manfaatnya jauh sekali, antara sebelum dan sesudah ada bantuan. Kami ambil contoh untuk aspal. Dulu jalan rusak, sekarang sudah diaspal, jalan jadi lancar. Nilai jual tanah di tepi jalan aspal naik,” kata Mustakim, Sekretaris Desa Sijono.

Menurutnya, masyarakatnya kini telah merasakan manfaat dari adanya bantuan tersebut. Desanya mendapatkan bantuan dari Pemprov Jateng pada 2021, berupa pembangunan beton jalan, aspal jalan, talut jalan, jaringan irigasi tingkat usaha tani dan jaringan irigasi desa. Kemudian, pada 2022 Desa Sijono kembali mendapat bantuan berupa pembangunan jaringan irigasi desa dan pembangunan jembatan. 

Sebelum adanya bantuan jalan aspal, harga tanah di sekitar jalan hanya berkisar Rp 300 ribu per meter. Namun, sejak ada pengaspalan jalan, harga tanah di tepi jalan beraspal naik menjadi sekitar Rp 1 juta per meter. Tentu saja hal itu amat menguntungkan warga, terutama yang hendak menjual tanahnya.

Irigasi

Tidak hanya itu, adanya bantuan jaringan irigasi juga memudahkan petani untuk mendapatkan air air. Sebelumnya, petani sulit mendapatkan air untuk sawahnya, sehingga memanfaatkan sumur bor dan sejenisnya untuk mengairi sawahnya. Jaringan irigasi juga membuat produksi pertanian meningkat. 

“Itu membuat produksi pertanian padi meningkat. Kalau dulu sebelum ada irigasi, 1 hektare bisa sekitar 4 ton untuk sekali produksi padi per panen. Sekarang bisa 5-6 ton,” kata Mustakim.

Senada diutarakan petani setempat, Zubaedin. Menurutnya, bantuan irigasi sangat terasa manfaatnya bagi petani. Sebab, berkat bantuan jaringan irigasi, petani tak lagi kesulitan mendapatkan air 

“Perbandingannya ya sekarang air lancar. Dulu ndat-ndet (kurang lancar). Sumur air dari sumur bor juga  kurang. Sekarang  lancar. Disedot mesin juga bagus,” kata petani berusia 65 tahun itu.

Nasution (54), petani lainnya mengaku awalnya kesulitan menanam di sawah karena selama tiga tahun air sulit untuk didapatkan. Kini sawahnya bisa ditanami kembali setelah ada bantuan jaringan irigasi dari Pemprov Jateng. 

“Setelah adanya irigasi, air mencukupi buat tanaman. Dalam setahun menanam padi dan kacang hijau.  Terima kasih pak Ganjar atas bantuannya,” katanya. (-)