Inflasi Kota Semarang Terendah

Rabu, 05 Juli 2023 19:20 WIB

Penulis:Sulistya

Editor:Sulistya

5 inflasi.jpeg
Kota Semarang tercatat sebagai peringkat satu kota dengan inflasi terendah pada hari besar keagamaan Iduladha. (dok/semarangkota.go.id)

Semarang, Jatengaja.com – Kota Semarang tercatat sebagai peringkat satu kota dengan inflasi terendah pada hari besar keagamaan Iduladha, bahkan angka inflasi tersebut di bawah DKI Jakarta dan nasional.

Berdasar berita resmi statistik mengenai perkembangan indeks harga konsumen/inflasi Juni 2023 yang dikeluarkan oleh BPS Kota Semarang, tercatat inflasi Kota Semarang berada di angka 2,95 secara year to year. Adapun untuk month per month sebesar 0,02 dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 114,24. 

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, hal tersebut merupakan peristiwa langka dan istimewa karena terjadi saat Hari Besar Keagamaan Nasional, Iduladha. Sedangkan biasanya yang terjadi jelang hari besar keagamaan, inflasi mengalami kenaikan.

“Bulan Juni yang istimewa dari Kota Semarang sebelum Lebaran Idulfitri, kita bisa menekan hingga 0,09, padahal biasanya menjelang hari besar keagamaan inflasi khususnya Idulfitri kita di atas 1 %. Dari 0,09 kita kemudian terus tekan lagi menjadi 0,02 saat Iduladha,” kata wali kota dalam keterangan persnya, dikutip Rabu (5/7/2023).

Kenaikan Harga

Mbak Ita mengatakan, keistimewaan lainnya adalah Kota Semarang juga berhasil mencapai target inflasi 2022 yang ditetapkan TPID Nasional sebelum pecahnya perang Rusia-Ukraina yakni kurang lebih 2 persen. Saat itu inflasi belum menjadi fokus utama pemerintah karena kondisi geopolitik masih stabil.

“Tingkat inflasi tahun ke tahun (Juni 2023 terhadap Juni 2022) sebesar 2,95 persen. Artinya apa? Angka inflasi Kota Semarang ini sudah kembali sama saat sebelum terjadi perang Rusia-Ukraina yang memicu inflasi di seluruh dunia,” tuturnya.

Tingkat inflasi Kota Semarang pada Juni 2023 disebabkan kenaikan harga beberapa kelompok komoditas seperti nasi dengan lauk, daging ayam ras, bawang putih, telur ayam ras, ayam goreng, cabai rawit, mobil, obat dengan resep, sepatu pria dan upah asisten rumah tangga. 

Sementara komoditas yang mengalami penurunan harga adalah bawang merah, cabai merah, daging sapi, brokoli, tomat, air kemasan, bensin tarif kereta api, tarif angkutan udara dan emas perhiasan.

“Alhamdulillah, ini berkat kerja keras semua pihak. Dampak positif Pak Rahman (Pasar Murah Sehat dan Aman) yang diadakan di seluruh kecamatan yang juga kita perluas ke tempat-tempat ibadah. Masyarakat Kota Semarang juga bagus tidak terpengaruh oleh ancaman yang ada sehingga tidak melakukan panic buying. Itu semua membuat inflasi di Kota Semarang terjaga,” ujarnya. (-)