Selasa, 18 November 2025 19:19 WIB
Penulis:Sulistya
Editor:Sulistya

Semarang, Jatengaja.com - Pemerintah daerah telah menyiapkan lokasi relokasi untuk hunian sementara, sebelum pembangunan hunian tetap dimatangkan bagi korban tanah longsor di Cilacap maupun Banjarnegara.
“Banjarnegara disiapkan dua hektare untuk hunian sementara. Ini kita koordinasikan dengan bupatinya,” kata Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi usai Rapat Koordinasi Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana di Gradhika Bhakti Praja, Kota Semarang, Selasa, 18 November 2025.
Dikatakan, jumlah pengungsi yang akan direlokasi mencapai 424 jiwa.
“Pengungsinya banyak, ada sekitar 420-an warga yang harus kita lakukan relokasi,” ujarnya.
Hunian Sementara
Relokasi harus dilakukan secepat mungkin agar warga tidak berlama-lama tinggal di tempat pengungsian.
Selain Banjarnegara, relokasi juga disiapkan untuk wilayah Majenang, Cilacap.
“Untuk Majenang kita siapkan relokasi, baik hunian sementara maupun hunian tetap. Fokus kita hunian sementara dulu,” katanya.
Langkah relokasi bagian dari penanganan pascabencana yang harus terencana dan cepat. Ia memastikan provinsi, kabupaten/kota, hingga BNPB bergerak bersama.
Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB, Raditya Jati, yang turut hadir memberikan apresiasi kepada Gubernur Luthfi karena melakukan langkah pencegahan dan penanganan secara proaktif. Menurutnya, Jawa Tengah menunjukkan contoh baik dalam kesiapsiagaan.
“Kami memberikan apresiasi kepada Bapak Gubernur. Tidak bisa lagi kita menunggu kejadian bencana baru sibuk melakukan respons. Jateng sudah bergerak dari awal,” ujar Deputi BNPB.
Raditya juga menyampaikan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) sedang dan terus dijalankan untuk mengurangi potensi hujan ekstrem di wilayah rawan.
“OMC dilakukan untuk mengurangi potensi curah hujan tinggi terutama di wilayah kejadian agar proses evakuasi dan seterusnya bisa berjalan dengan baik. Ini diprioritaskan untuk wilayah dengan potensi hujan di atas 300 mm per hari,” katanya. (-)
Bagikan