Senin, 25 Agustus 2025 09:17 WIB
Penulis:SetyoNt
Editor:SetyoNt
Semarang, Jatengaja.com - Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Semarang memberi stiker bebas formalin dan boraks bagi UMKM makanan untuk menjamin makanan bebas zat berbahaya.
Kepala BBPOM Semarang, Lintang Purba Jaya menyatakan telah membagikan sebanyak 400 stiker bebas formalin dan boraks kepada pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) makanan di Jawa Tengah (Jateng).
“Stiker bebas formalin dan boraks ini sebagai jaminan keamanan pangan yang dijual pelaku UMKM makanan, bebas zat berbahaya,” katanya di Semarang, Minggu (24/8/2025).
Menurut Lintang untuk mendukung peringatan HUT ke-80 RI dan Provinsi Jawa Tengah, BBPOM telah membentuk 80 kader keamanan pangan, melakukan pendampingan kepada 80 UMKM, dan stikerisasi pada 80 warung makanan siap saji, seperti mi kopyok, mi ayam, bakmi, dan bakso, yang bebas dari bahan berbahaya di Kota Semarang.
Sedangkan di seluruh Jawa Tengah telah terbentuk sebanyak 600 kader keamanan pangan dan membagikan stiker bebas formalin dan boraks kepada 400 UMKM makanan mulai dari terasi di Rembang yang kini bebas Rhodamin-B, hingga lanting di Kebumen dan Purworejo.
Lintang menjelaaskan sebelum ditempeli stiker makanan khas Semarang seperti mi kopyok, bakso, dan mi ayam dicek, apakah menggunakan bahan berbahaya, seperti formalin, methanyl yellow, dan Rhodamin-B.
Bila hasil pengecekan negatif, kemudian dilakukan pengecekan ulang. Setelah itu baru diberikan stiker bebas formalin dan boraks.
“Stiker itu menyatakan bahwa mereka berkomitmen tidak menggunakan bahan berbahaya pada produk makanan,” tandasnya.
Ia menambahkan warung-warung yang telah mendapat stiker juga akan dites kembali. Jika ditemukan pemakaian bahan berbahaya, stiker yang diberikan bisa dicabut.
“Pengawasan juga dilaksanakan oleh kader keamanan pangan serta mitra BBPOM. Diharapkan, dengan pemasangan stiker pada UMKM, akan meningkatkan kepercayaan konsumen,” ujarnya.
Sementara, pemilik warung nasi goreng dan mi Pak Mien Sentot, Dina, mengaku senang mendapat stiker karena makanan yang dijual layak dikonsumsi.
“Senang sekali, karena pelanggan atau konsumen yang melihat ini bisa tahu, makanan sudah diuji dan dites oleh Balai POM, serta layak untuk dikonsumsi,” ujar warung di Jalan Sukun Raya Nomor 38.
Pemilik Bakso Naruto, Taqwin Sugi berharap stiker dari BBPOM diharapkan akan mendongkrak penjualan baksonya.
“Biar orang-orang lebih mantap lagi, karena sudah terjamin tidak pakai boraks dan formalin. Jadi dikonsumsi lebih nyaman dan aman,” katanya. (-)
Bagikan