1 Juta Pohon Ditanam untuk Selamatkan Lahan Kritis di Jawa Tengah

Minggu, 27 November 2022 08:35 WIB

Penulis:Sulistya

Editor:Sulistya

27 tanam.jpeg
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menggencarkan penanaman pohon pada lahan kritis. Penanaman pohon dilakukan juga untuk menyelamatkan daerah aliran sungai.

Semarang, Jatengaja.com - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menggencarkan penanaman pohon pada lahan kritis. Penanaman pohon dilakukan juga untuk menyelamatkan daerah aliran sungai.

"Ini bagian kecil upaya dari pemprov berupa kontribusi ASN dan anggota Korpri untuk ikut berkontribusi mengatasi problem lahan kritis. Kalau program dari OPD juga sudah masif di sana (penyelamatan lahan kritis). Ini bentuk kepedulian gerakan teman-teman ASN untuk memotivasi masyarakat peduli masalah lingkungan karena problem lingkungan daerah aliran sungai," kata Sekda Jateng, Sumarno.

Hal itu dituturkan Sumarno saat penanaman pohon dalam rangka HUT ke-51 Korpri tingkat provinsi di Agro Gondang, Desa Jembrak, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang, Sabtu (26/11/2022). Kegiatan diikuti sekitar 700 orang dari OPD provinsi, masyarakat kabupaten dan desa setempat, serta dari sejumlah perusahaan.

Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Jateng mencatat, jumlah bibit yang sudah ditanam selama satu tahun mulai Januari-Oktober 2022 mencapai 1.177.075. 

Dengan lokasi penanaman di Blora, Rembang, Grobogan, Pati, Kudus, Jepara, Demak, Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Boyolali, Salatiga, Kabupaten Pekalongan, Kota Pekalongan, Batang, Kendal, Kabupaten Tegal, Kota Tegal, Pemalang, Brebes, Banyumas, Cilacap, Banjarnegara, Purbalingga, Wonosobo, Kebumen, Purworejo, Kabupaten Magelang, Kota Magelang, Temanggung, Surakarta, Klaten, Sragen, Karanganyar, Wonogiri dan Sukoharjo.

Bibit yang ditanam adalah bibit tanaman kayu keras (kehutanan) dan Multipurpose Tree Species (MPTS). Bibit yang ditanam di antaranya jati, mahoni, sengon, akasia, aren, cemara,  asam jawa, flamboyan, kelor, sirsat, beringin, jambu biji, pachira, mangga, nangka, mangrove, pucuk merah, trembesi, ketapang kencana, tabebuya, durian, dan lainnya.

Menurutnya, penyelamatan lingkungan merupakan tanggung jawab bersama. Hal ini menjadi hal penting terutama untuk menjaga ketersediaan air bersih di sumber mata air. Seperti dengan penanaman pohon. Harapannya, tanaman akan dirawat masyarakat. Jadi tanaman nantiya tidak hanya menguntungkan aspek ekonomi namun juga bisa berdampak pada pencegahan kebencanaan.

Aspek Ekonomi

"Di satu sisi ada aspek ekonomi, di satu sisi ada aspek yang lebih penting yaitu aspek kebencanaan. Kebencanaan di atas, kebencanaan di bawah. Sekarang banjir tidak hanya di bawah (dataran rendah) problemnya tapi di atas (dataran tinggi) juga problem masalah banjir karena kondisi yang seperti ini," katanya.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jateng, Widi Hartanto mengatakan pemilihan lokasi penanaman di Desa Jembrak karena memang ada perubahan lahan. Awalnya banyak tanaman di perbukitan. Kini menjadi kritis. Di lahan seluas 2,5 hektare itu dilakukan penanaman. 

"Sehingga dilakukan penanaman untuk mendukung penyelamatan daerah aliran sungai Tuntang yang merupakan daerah prioritas, yang harus dipedulikan," kata Widi.

Adapun bibit yang ditanam total 602 bibit, yang akan dibagikan ke masyarakat ada 3 ribu bibit. Untuk bibit yang ditanan berupa bibit tanaman kayuan antara lain beringin, aren, gayang yang merupakan tanaman langka, gondang, kluwak dan bibit tanaman serbaguna seperti mangga, jambu kristal, durian, petai dan beberapa tanaman hutan.

"Kami melakukan kegatan rehabilitasi hutan dan lahan. Mulai dari penghijauan ini sudah kita lakukan, termasuk yang hari ini adalah upaya untuk menyelamatkan lahan kritis karena tadinya bukit ini ada kegiatan pengambilan material maka tanamannya menjadi hilang. Hari ini kita lakukan rehabilitasi, kita lakukan penanaman bersama masyarkat," kata Widi. (-)