Senangnya Warga Desa Banjarsari Demak Kini Dapat Nikmati Air Bersih Siap Minum

SetyoNt - Rabu, 01 Oktober 2025 07:08 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi didampingi Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin (kanan ke kiri) meresmikan program desalinasi air di Kabupaten Demak, Selasa 30 September 2025. (dok. humas Pemprov Jateng)

Demak, Jatengaja.com - Berkat program desalinasi air pemerintah provinsi Jawa Tengah, ribuan warga Desa Banjarsari, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak kini dapat menikmati air bersih untuk keperluan mandi dan minum.

Desalinasi air yakni menghilangkan kadar garam dan mineral dari air asin, seperti air laut, untuk menghasilkan air tawar yang dapat digunakan untuk keperluan manusia.

Teknologi desalinasi ini sangat penting untuk mengatasi kelangkaan air dan bisa digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari air minum, pertanian, hingga industri.

Peresmian program desalinasi di Desa Banjarsari dilakukan Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ahmad Luthfi didampingi Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin, dan Rektor Universitas Diponegoro (Undip) Semarang Suharnomo, Selasa 30 September 2025.

Hadir dalam acara peresmian tersebut Ketua TP PKK Jateng Nawal Arafah dan Bupati Demak Eisti'anah serta tamu undangan lainnya.

Warga Desa Banjarsari, Siti Nurjanah menyatakan sangat senang dan terbantu dengan adanya program desalinasi tersebut, karena tidak perlu lagi jauh-jauh membeli air bersih ke luar desa.

“Sangat membantu buat masyarakat. Dulu susah dapat air bersih untuk minum, harus beli di luar. Sekarang lebih dekat,” katanya.

Pengelolaan desalinasi diserahkan kepada Kelompok Pengelola Sarana Prasarana Air Minum Sanitasi (KPSPAMS) Banjarsari Bergerak. Mulai dari produksi sampai distribusi air bersih sampai ke masyarakat.

Ketua KPSPAMS Banjarsari Bergerak, Ahmad Bahrudin, menjelaskan operasional desalinasi sudah dimulai sejak Agustus 2025. Selama satu bulan para warga digratiskan untuk mengakses air.

“Sejak 8 September 2025 warga hanya membayar sekitar Rp3.000-Rp4.000 per galon. Penghasilan yang didapat akan digunakan untuk biaya operasional seperti perawatan dan tagihan listrik,” ujarnya.

Desalinasi tersebut dibangun di wilayah Dukuh Brangsong, Desa Banjarsari. Lokasi dipilih karena cukup dekat dengan embung Banjarsari yang menjadi sumber air untuk diproses menjadi air bersih.

“Air dari proses desalinasi tersebut sudah dilakukan uji laboratorium. Hasilnya, air tersebut layak untuk dikonsumsi,” kata Ahmad.

Sementara, Gubernur Jateng Ahmad Luthfi mengatakan, air desalinasi dapat dinimati hampir 2.000 warga atau satu desa. Dengan adanya air bersih kesehatan masyarakat terjamin dan kebutuhan dasar air minum ini terpenuhi.

“Ini adalah kerja kolaboratif antara Pemerintah Provinsi dengan Undip dan pemerintah kabupaten/kota di wilayah kita," katanya.

Menurut Luhfi, untuk program desalinasi Pemprov Jateng dan Undip telah menyiapkan empat titik yakni selain di Demak, juga Kabupaten Brebes, Kota Pekalongan, dan Pati.

Luthfi juga menegaskan bahwa kebutuhan air bersih merupakan salah satu indikator untuk mengintervensi penurunan angka kemiskinan dan stunting di wilayah tersebut.

"Jadi, implikasi kemiskinan di antaranya sehat dan kebutuhan dasar terpenuhi. Ini adalah salah satu faktor agar masyarakat terjamin kebutuhan air bersih di wilayah kita,” ujarnya. (-)

Editor: SetyoNt

RELATED NEWS