Realisasi Investasi di Jateng pada 2024 Capai Rp88,44 Triliun Lampaui Target

SetyoNt - Rabu, 12 Februari 2025 22:28 WIB
Penjabat (Pj) Gubernur Jateng, Nana Sudjana (kanan) menyatakan Realisasi Investasi di Jateng pada 2024 Capai Rp88,44 Triliun Lampaui Target. (Jatengaja.com/dok. Humas Pemprov Jateng)

Semarang, Jatengaja.com - Realisasi investasi di Jawa Tengah (Jateng) pada 2024 tercatat mencapai Rp88,4 triliun melampaui target yang ditetapkan senilai Rp80,10 triliun.

Investasi itu menciptakan sebanyak 65.815 proyek, yang mampu mampu menyerap tenaga kerja di Jateng hingga mencapai sebanyak 409.338 orang.

Hal ini disampaikan Penjabat (Pj) Gubernur Jateng, Nana Sudjana pada High Level Meeting bertema "Sinergi Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Melalui Stabilisasi Harga, Investasi dan Digitalisasi Sistem Pembayaran" di Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jawa Tengah, Rabu, 12 Februari 2025.

"Investasi di Jateng berjalan baik, yang terealisasi pada 2024 mencapai Rp88,44 triliun. Persentasenya mencapai 110,42 persen dari target Rp80,10 triliun,” kata Nana.

Secara rinci, dari jumlah investasi yang masuk, terdiri atas Penanaman Modal Asing (PMA) mencapai Rp35,37 triliun, Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) mencapai Rp33,3 triliun, dan Usaha Mikro Kecil (UMK) mencapai Rp19,77 triliun.

Khusus realisasi PMA, lima negara yang menyumbang nilai investasi tertinggi dimulai dari Singapura mencapai Rp8,67 triliun, Hongkong mencapai Rp8,03 triliun, Korea Selatan mencapai Rp5,42 triliun, China sejumlah Rp4,26 triliun, dan Thailand sebanyak Rp1,8 triliun.

“Ini menjadi tantangan bagi kita, untuk terus melakukan langkah-langkah strategi menarik investor di Jateng,” tutur Nana.

Untuk menjaga dan meningkatkan capaian investasi di Jawa Tengah ke depan, Nana ingin pembangunan ekonomi terus dipacu, agar lebih inklusif dan kompetitif melalui berbagai strategi.

Setidaknya ada enam strategi yang bisa dilakukan yakni kemudahan berusaha dan peningkatan iklim investasi, penguatan daya beli masyarakat, pengendalian inflasi, pemberdayaan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), peningkatan produktivitas Sumber Daya Manusia (SDM), pengembangan ekonomi sirkuler, serta pemerataan pembangunan dan konektivitas.

Lebih lanjut, Nana mengatakan, banyaknya nilai investasi yang ada diharapkan berdampak baik bagi perekonomian di Jateng, khususnya dalam mengentaskan masyarakat yang berada di garis kemiskinan, serta menurunkan angka pengangguran.

Saat ini angka kemiskinan di Jateng turun satu digit dari 10,77 persen pada Maret 2024 menjadi 9,58 persen pada September 2024. Angka pengangguran juga turun dari 5,13 persen pada Agustus 2023 menjadi 4,78 persen Agustus 2024.

Sejalan dengan capaian investasi di Jawa Tengah, Nana menguraikan, pertumbuhan ekonomi pada triwulan IV 2024 mengalami peningkatan secara year on year (Yoy).

“Pertumbuhannya dari 4,93 persen menjadi 4,96 persen. Ini cukup signifikan,” kata Pj Gubernur Jateng.

Sementara, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tangah, Rahmat Dwisaputra, menyatakan diperlukan penguatan strategis untuk mendorong sektor prioritas Jateng, khususnya sebagai lumbung pangan dan penumpu industri nasional.

Strategi itu, kata Rahmat, di antaranya perkembangan sistem pembayaran digital di Jawa Tengah, strategi dan penguatan sinergi stakeholder menjaga stabilitas dalam mendorong pertumbuhan berkelanjutan, hingga upaya pengendalian inflasi di hulu dan di hilir. (-)

Editor: SetyoNt

RELATED NEWS