Purbalingga Ekspor Sebanyak 120 Ribu Sapu Rayung ke Pakistan

SetyoNt - Jumat, 17 Februari 2023 21:55 WIB
Purbalingga Ekspor sebanyak 120 Ribu Sapu Rayung ke Pakistan (Jatengaja.com/dok.jatengaja.go.id)

Purbalingga, Jatengaja.com - Produk sapu payung merek Grass Broom karya pengrajin tergabung dalam Koperasi Mitra Lira Perwira (MLP) Purbalingga menembus pasar Pakistan.

Sebanyak 120 ribu buah sapu rayung produksi para pengrajin yang tergabung dalam Koperasi Mitra Lira Perwira (MLP) Purbalingga di ekspor ke Pakistan.

Pelepasan ekspor sapu rayung dilakukan Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekretaris Daerah Purbalingga, Agus Winarno.

“Ekspor ini merupakan wujud hilirisasi industri demi meningkatkan nilai jual produk,” katanya dilansir dari jatengprov.go.id, Jumat (17/2).

Agus menyatakan para perajin sapu rayung telah membantu program pemerintah, karena sesuai instruksi Presiden Jokowi, harus hilirisasi industri.

“Jangan sampai produk yang keluar dari Purbalingga hanya bahan baku tapi harus produk turunan atau barang jadi,” tandasnya.

Purbalingga, lanjut Agus memiliki potensi bahan baku sapu rayung dari rumput gelagah arjuna mencapai 1.000 ton rayung per tahun. Namun, serapan rayung oleh para perajin sapu Purbalingga, masih sebanyak 30%.

Agus menambahkan Pemkab Purbalingga mengapresiasi inisiatif para perajin sapu unutk bergabung dalam sebuah koperasi.

“Tiga belas orang (perajin sapu) anggota dalam koperasi ini yang punya keahlian, punya kekhasan digabung jadi satu perusahaan. Maka perusahaan ini jauh lebih baik karena masing-masing kelebihan akan digabungkan ini akan jadi super team,” katanya.

Sementara, Ketua Koperasi MLP, Anwar Faizal mengungkapkan, pembentukan koperasi bagi para perajin sapu diharapkan dapat mendorong peningkatan kualitas produk.

“Dengan dibentuk koperasi ini, kita satukan visi misi, termasuk membuat satu produk sapu dengan kualitas yang bersaing dengan satu merek dagang,” katanya.

Koperasi MLP beranggotakan 13 orang anggota perajin sapu rayung dari Purbalingga. Mereka mempekerjakan sebanyak 350 orang tenaga kerja, sehingga dapat memproduksi 20 ribu unit sapu per hari.

“Kendala kami adalah dalam mendapatkan lakop (bagian dari sapu). Ini kita harus mencari sampai Surabaya, Semarang, Tangerang, dan Kebumen. Kami harap pemerintah bisa bersinergi membantu kami memfasilitasi Injection Molding atau mesin pembuat lakop ini,” katanya. (-)

Editor: SetyoNt

RELATED NEWS