Psikolog Polres Purbalingga Dampingi Tiga Bocil Viral Pamer Kemaluan Kepada Pengunung GOR
Purbalingga, Jatengaja.com - Beredar video viral tiga bocah lelaki kecil memarkan kemaluannya kepada para pengunjung yang sedang berolahraga di komplek GOR Goentoer Darjono PurbaIingga.
Peristiwa tersebut mendapat perhatian serius dari Polres Purbalingga dengan melakukan penyelidikan di lapangan. Polisi telah berhasil mengidentifikasi terhadap ketiga bocah kecil (bocil) itu.
Polres Purbalingga memberikan pendampingan terhadap tiga bocil yang memiliki perilaku menyimpang itu melalui program Konseling Psikoterapi Polres Purbalingga (Kopi Braling).
- Puan Kisahkan Bung Karno Pernah Jualan Kain dari Bandung saat Diasingkan di Ende Flores
- Bursa Efek Indonesia Buka 17 Lowongan Kerja, Tertarik Segera Daftar
- Kemendikbudristek Perpanjang Libur Sekolah di Jabodetabek hingga 12 Mei 2022
- Garuda Indonesia Group Prediksi Bakal Angkut 51.323 Ribu Penumpang pada Puncak Arus Balik Lebaran
- Momentum Lebaran, Puan Rekomendasikan Kuliner Nusantara Favoritnya
“Kami lakukan pendampingan psikologi terhadap tiga anak yang videonya viral beberapa saat lalu. Tujuannya agar bisa mengetahui penyebab perilaku tersebut dan mencegah mereka mengulangi perbuatan,” kata Psikolog Polres Purbalingga, Ipda Teguh Susilo, S.Psi., M.Psi., Psikolog akhir pekan lalu.
Menurut Teguh, kasus itu terjadi karena pola asuh anak yang kurang tepat melatarbelakangi tindakan negatif anak. Di mana tiga anak tersebut selama ini dititipkan kepada neneknya karena ibunya bekerja.
Tiga bocil itu Ia dititipkan kepada neneknya dari jam 08.00 WIB - 21.00 WIB. Sedangkan sang nenek memiliki aktivitas berjualan di komplek GOR Goentoer Darjono.
"Selama neneknya berjualan tiga anak ini ikut beraktivitas di komplek GOR Goentoer Darjono tanpa pengawasan yang ketat. Sehingga sangat mudah menyerap perilaku lingkungan yang beraneka macam atau mudah dipengaruhi orang-orang di sekitarnya," jelasnya.
Teguh menambahkan perilaku negatif anak bisa muncul akibat pola asuh yang tidak tepat dari orang tuanya. Selain itu, lingkungan juga dapat berperan mempengaruhi perilaku anak untuk melakukan perbuatan negatif. Oleh sebab itu, perhatian terhadap perilaku anak harus dilakukan dengan tepat oleh orang tuanya.
Dari pendampingan psikologi yang sudah dilakukan, upaya awal yaitu untuk memperbaiki pola asuh anak agar sesuai dengan semestinya. Hasilnya, sang ibu dari tiga bocil tersebut menyampaikan untuk sementara akan berhenti bekerja agar fokus mengasuh ketiga anaknya sehingga tidak salah pergaulan atau melakukan tindakan negatif seperti yang sudah terjadi.
"Pendampingan psikologi terhadap ketiga anak tersebut akan terus dilakukan Polres Purbalingga. Termasuk juga terhadap orang tuanya," tegasnya.
Diharapkan masyarakat di lingkungan tempat tinggalnya tidak mengucilkan tiga anak tersebut. Justru harus diberikan motifasi dan dukungan agar mencegah perilaku negatif anak terulang kembali.
“Seluruh pihak mulai dari pemerintah, para tokoh dan masyarakat harus berperan serta untuk menciptakan lingkungan ramah anak. Agar perilaku negatif anak bisa dicegah sejak dini,” ujarnya. (-)