Sragen, Jatengaja.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memuji kondisi jalan provinsi di wilayah Jawa Tengah (Jateng) yang dinilai 88% dalam kondisi baik untuk dilalui kendaraan.

Pujian ini disampaikan Jokowi saat bersama Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo meninjau secara langsung kondisi ruas jalan provinsi Solo-Gemolong- Purwodadi, di Sragen, Minggu (23/7/2023).

“Jawa Tengah saya lihat kemantapan jalannya, jalan provinsinya bagus. Kalau saya bandingkan kemarin di Sumatera rata-rata 60-an persen. Di Jawa Tengah, tadi saya dapat laporan dari Kementerian PU sudah 88 persen," katanya.

• Jateng Buat Hattrick, Tiga Tahun Berturut-Turut Raih Penghargaan Provinsi Layak Anak
• Jumlah Pinjol Ilegal Terus Menurun
• Perjudian Online di Indonesia Terus Merebak
• Jalin Kolaborasi, BPR Arto Moro Perkuat Intermediasi
• Kekayaan Capres PDIP Ganjar Pranowo Diketahui Rp13,45 Miliar

Jalan Solo-Gemolong-Purwodadi yang ditinjau Presiden Jokowi dan Ganjar Pranowo saat sedang dalam proses peningkatan. Ditargetkan akhir tahun 2023 peningkatan jalan dengan cara pengecoran itu bisa selesai.

Jokowi menuturkan tahun ini pemerintah telah menganggarkan Rp14 triliun yang dibagi dalam dua tahap guna untuk memperbaiki dan mempercepat penanganan jalan provinsi, kabupaten/kota di tanah air.

Kepala Negara mengatakan, saat ini masih ada beberapa titik yang perlu dilakukan perbaikan antara lain di ruas Jalan Solo-Gemolong-Purwodadi yang kondisinya sejak dulu memang kerap rusak.

"Untuk jalan ini, sejak saya kecil memang tiap hari saya lewat jalan ini nggak pernah beres. Sekarang kalau konstruksinya seperti ini memang dua kali lebih mahal, tapi saya kira pemakaian bisa lebih dari sepuluh tahun akan baik," jelasnya.

pengerjaan jalan di ruas Jalan Solo-Purwodadi sedang dikebut. Kualitas jalan ditingkatkan, dari semula aspal menjadi cor.

“Semoga dengan konstruksi yang kita lakukan ini, jalan Solo-Purwodadi akan baik selamanya karena ini konstruksinya tebalnya 10 cm, di atasnya ada lagi 25 cm. Ini jangka panjang. Kami berhitung jangka panjang. Mungkin dalam jangka pendek mahal tapi kalau dihitung jangka panjang lebih murah,” ujar Jokowi. (-)