Perputaran Ekonomi Borobudur Marathon 2025 Diprediksi Lebih dari Rp73 M

Sulistya - Sabtu, 15 November 2025 21:37 WIB
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno memprediksi perputaran ekonomi dampak dari event Bank Jateng Borobudur Marathon 2025 bakal meningkat lebih dari Rp 73,9 miliar yang pernah dicapai 2024.

Magelang, Jatengaja.com – Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno memprediksi perputaran ekonomi dampak dari event Bank Jateng Borobudur Marathon 2025 bakal meningkat lebih dari Rp 73,9 miliar yang pernah dicapai 2024

Dijelaskan, Bank Jateng Borobudur Marathon 2025 akan dimulai, Ahad, 15 November 2025. Tercatat ada 11.500 peserta dari 38 negara bakal mengikuti ajang lari yang telah mendapat predikat Elite Label dari World Athletics pada tahun ini.

Sumarno mengatakan, jumlah peserta bertambah 1.000 orang dibandingkan pada 2024 sebanyak 10.500 pelari.

"Kita ingin mendorong lebih perputaran ekonomi yang ada di kawasan," katanya dalam konfersensi pers Bank Jateng Borobudur Marathon 2025, di Hotel Artos, Kabupaten Magelang, Sabtu, 15 November 2025 sore.

Prediksi itu berdasarkan data perputaran ekonomi yang naik pada penyelenggaraannya. Tercatat data perputaran ekonomi Borobudur Marathon 2017 Rp1,5 miliar. Pada 2018 meningkat Rp 26,5 miliar. Kemudian 2019 bertambah menjadi 30,5 miliar. Data terakhir pada 2023 Rp61,6 miliar, dan 2024 meningkat menjadi Rp73,9 miliar.

Partisipasi Meningkat

"Dan tentu saja kami berharap pada tahun 2025 ini jauh lebih meningkat lagi, karena dari sisi partisipasi juga meningkat," ucap Sumarno.

Untuk lebih meningkatkan perputaran ekonomi, kata dia, masih terdapat tantangan. Pekerjaan itu berupa meningkatkan lama menginap di Kabupaten Magelang khususnya.

Dia mengatakan, target lama menginap pada gelaran event diharapkan bisa setidaknya tiga hari. Maka, katanya, tiap penyelenggaraannya dilakukan evaluasi.

"Kita sangat-sangat mengharapkan, dampaknya terhadap teman-teman UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah)," katanya.

Menurut Sumarno, kekuatan ekonomi di Jawa Tengah, salah satunya didorong oleh sektor konsumsi. Di mana UMKM punya peran signifikan di sana. Bahkan, katanya, pada saat Covid-19, UMKM jadi penggerak ekonomi yang paling bertahan.

Ajang pariwisata olahraga (sport tourism) terus digarap oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk dalam mengungkit ekonomi wilayah. Untuk itu butuh dukungan dan kolaborasi lintas stakeholder. (-)

Editor: Sulistya

RELATED NEWS