Pelatihan Pranikah untuk Tekan Angka KDRT
Semarang, Jatengaja.com – Warga berusia minimal 19 tahun, diberi pelatihan pranikah, sebagai upaya menekan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
Ketua Badan koordinasi Organisasi Wanita (BKOW) Jawa Tengah, Nawal Arafah Taj Yasin megatakan, pihaknya terus berupaya menekan angka KDRT.
“Perlu pemahaman mengenai hak pasangan, hak anak. Kemudian juga bagaimana cara berbagi peran dan tanggung jawab, mengambil keputusan yang adil, manajemen keuangan, mengatasi konflik, membentuk keluarga dan tanggung jawab sosial,” kata Nawal, saat membuka Pelatihan Pranikah Bagi Santri melalui webinar yang digelar sejak Kamis, (17/2/2022).
Dijelaskan, pelatihan tersebut penting sebagai bekal sebelum menikah. Termasuk, bagi para santri.
“Pelatihan pranikah bagi santri ini penting, agar dalam keluarga tidak terjadi salah satu masalah yang berakibat negatif bagi pernikahan, seperti perceraian, kekerasan seksual,” ujarnya.
Nawal berharap santri dapat memahami kehidupan berumah tangga. Apalagi, mereka sudah memiliki bekal kehidupan yang santun dan mengedepankan dialog.
“Santri memiliki pemahaman keagamaan yang baik. Dalam pesantren biasa menggunakan dialog. Patuh orang tua, memberikan teladan, tanggung jawab sebagai santri,” katanya. (-)