Nihil Laporan Kematian Hewan Ternak Kasus Penyakit Mulut dan Kuku di Jateng Melandai

SetyoNt - Kamis, 30 Januari 2025 16:55 WIB
Nihil Laporan Kematian Hewan Ternak Kasus Penyakit Mulut dan Kuku di Jateng Melandai.

Semarang, Jatengaja.com – Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Jawa Tengah menyebutkan kasus penyakit mulut dan kuku yang menyerang hewan ternak sapi di sejumlah daerah di mulai melandai.

Indikasinya, jumlah kasus aktif penyakit mulut dan kuku di Jawa Tengah (Jateng) berada di bawah 20, nihil laporan mati dan pemotongan hewan serta hewan sapi yang sembuh meningkat menjadi ratusan ekor.

"Angka pertambahan kasus PMK sudah sedikit, di bawah 20, yang sembuh semakin meningkat. Selain itu tidak ada laporan kematian dan pemotongan ternak. Kemudian kasus aktif semakin berkurang,” kata pelaksana tugas (Plt) Kepala Disnakkeswan Jateng Hariyanta Nugraha, Kamis (30/1/2025).

Ia mengutip data, hingga Rabu (29/1/2025) jumlah hewan ternak terduga sakit PMK ada 6.899 ekor, atau bertambah 12 ekor.

Dari jumlah kasus itu, hewan ternak sembuh bertambah 485 ekor menjadi 2.204 ekor. Jumlah ternak disembelih dan mati, stagnan tidak ada laporan baru, sedangkan hewan ternak disembelih berjumlah 120 ekor, dan yang mati 293 ekor. Adapun, sisa kasus tercatat 4.282 ekor.

Dari kurun awal hingga akhir Januari 2025, tercatat kasus PMK di Jateng fluktuatif. Puncaknya, pada 15-16 Januari di mana ada catatan kasus 652 ekor pada 15 Januari, dan meningkat menjadi 899 ekor pada 16 Januari.

Jumlah kasus kemudian mulai melandai, pada pertengahan pekan ketiga Januari. Lalu, pada pekan keempat pada 28-29 Januari, lonjakan justru terjadi pada jumlah ternak yang dinyatakan sembuh.

"Faktornya, kita sudah mulai pelaksanaan vaksinasi sejak 1 Januari, kita sudah mendapatkan droping. Kemudian pengobatan berjalan terus," ujar Hariyanta.

Disampaikan, pihaknya telah melakukan pengobatan kepada 4.011 ekor ternak. Sementara, vaksinasi telah diberikan sebanyak 37.333 dosis. Adapun, sebanyak 272 lokasi telah terdistribusi 71.489 liter cairan desinfektan.

Terkait vaksinasi, Hariyanta menjelaskan Jateng, masih akan menerima droping vaksin dari pemerintah pusat, total 400 ribu dosis hingga September 2025.

Selain vaksinasi dan pengobatan, faktor penyekatan lalu lintas hewan juga turut berpengaruh. Hariyanta mengatakan, pembatasan gerak interaksi hewan sakit dan sehat, dilakukan dengan penutupan pasar hewan untuk meminimalisasi potensi penularan penyakit PMK.

“Tetap jaga kondisi kesehatan hewan, karena musim penghujan. Jaga kebersihan kandang, Perhatikan pemberian pakan, jangan masukan hewan ternak dari luar, beri multivitamin atau empon-empon, akan sangat membantu menjaga kondisi ternak,. Kalau ada gejala segera lapor, semakin awal semakin bisa tertangani,” ujar Hariyanta.

Jika ada dugaan kasus, agar segera melapor kepada tenaga medis, atau melalui nomor Pusat krisis Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Whatsapp 0811 1182 7889. Bisa juga ke Posko PMK Disnakkeswan Jateng 0851 3509 7990. (-)

Editor: SetyoNt

RELATED NEWS