Semarang, Jatengaja.com – Setiap memasuki Bulan Ramadhan, warga Kota Semarang, Jawa Tengah memiliki tradisi menggelar Dugderan. Berbagai pertunjukan, pawai, hingga aneka dagangan berbagai produk khusus digelar selama Dugderan.

Dugderan di Kota Semarang berlangsung selama 12 hari, mulai dari 10 - 22 Maret 2023, dimulai dari pukul 10:00 - selesai. Perlu diketahui, pada pembukaan Dugderan dimeriahkan dengan Tari Sufi, Rebana Laskar Sholawat, Atraksi Barongsai, dan tak ketinggalan pula ada arak arakan budaya, dan Warak Ngendog pada tanggal 21 maret 2023.

Berdasarkan data, tradisi ini berasal dari kata dug dan der, Kata dug diambil dari bunyi bedug yang dipukul sedangkan der diambil dari bunyi petasan yang dimainkan. Perpaduan antara bunyi keduanya yang kemudian disebut sebagai dugderan.

Dugderan kembali digelar kali kedua setelah badai Covid-19 melanda. Pada tahun 2022 lalu, setelah 2 tahun vakum tradisi ini digelar dengan konsep yang lebih sederhana tanpa pawai atau arak-arakan dan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

• Mengenal Surface Mining, Penambangan Terbuka Tanpa Peledakan di Pabrik SIG Tuban
• Jamkrindo Beri Pelatihan Pemanfaat Media Digital untuk Tingkatkan Reputasi Bisnis UMKM
• Kemenag Cairkan Dana BOP Tahun 2023 untuk 28.841 Raudlatul Athfal Senilai Rp381 Miliar

Seiring dengan melandainya Covid-19, Pemkot Semarang kembali memberikan dukungan untuk menggelar Dugderan dengan lebih meriah. Kemeriahan itu ditandai dengan kembali diadakan pawai atau arak-arakan.

Pawai atau arak-arakan berlangsung pada 21 Maret mulai pukul 13.00 dengan rute dari Balai Kota Semarang menuju Masjid Agung Semarang di kawasan Kauman dan Aloon aloon Semarang.

Selain pawai yang berlangsung di akhir acara. Dugderan tahun 2023 ini juga akan menampilkan banyak stan-stan yang diisi oleh para UMKM yang ada di Kota Semarang. IndiHome juga turut hadir dengan menyediakan booth yang berdampingan dengan stan-stan UMKM lainnya.
“IndiHome sebagai Internetnya Indonesia tidak hanya berperan sebagai penyambung konektivitas jaringan internet bagi bangsa. Lebih dari itu, IndiHome juga berperan dalam mendukung pengembangan dan pelestarian budaya masyarakat di berbagai aspeknya, salah satunya melalui berbagai acara tradisi menyambut datangnya Bulan Ramadan di Kota Semarang seperti ini, yang menjadi moment yang selalu dinantikan warga Semarang dan sekitarnya," kata Christianus Widya Utomo Manager Sales, Promotion dan Pricing Telkom Regional 4 Jateng DIY. (-)